Cirebontrust.com – Menjelang datangnya bulan puasa, jika ditemukan pedagang yang menaikan harga tinggi bakal ditindak tegas. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Ali Effendi kepada awak media.
mepurutnya, pihaknya akan melibatkan pihak kepolisian, untuk mengecek harga pangan di pasar-pasar. Pengecekan harga akan dilakukan mendekati bulan puasa serta setelah lebaran nanti.
Ali Effendi mengatakan, keterlibatan polisi saat pengecekan harga, tujuannya untuk mengantisipasi pedagang yang memberlakukan harga yang terlampau tinggi.
Hal tersebut, menurutnya sebagai upaya menjalankan peraturan menteri perdagangan. Jika ditemukan pedagang yang memberlakukan harga di atas normal, maka pihaknya akan menindak.
Namun, Ali tidak mengatakan soal tindakan yang akan diambil tersebut.
“Ini adalah instruksi dari Kementerian Perdagangan saat rapat koordinasi beberapa waktu lalu. Bersama dengan dinas terkait lainnya serta pihak kepolisian, kita akan cek harga di lapangan. Kalau ada yang memberlakukan harga di atas normal, kita tidak akan segan untuk menindak,” kata Ali, Selasa (09/05).
Menurut Ali, tindakan diperlukan agar harga seluruh komoditas di tengah masyarakat bisa stabil. Masih menurut Ali, untuk menjamin ketersediaan pangan jelang puasa dan lebaran, TNI-Polri pun akan turut mengawal.
Ali menambahkan, saat ini harga untuk bawang putih mengalami kenaikan secara perlahan, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa karena hampir seluruh bawang putih yang ada di pasaran didapatkan dengan cara import.
Hingga saat ini, harga bawang putih di sejumlah pasar di Kabupaten Cirebon mencapai Rp 45 ribu perkilogram, naik Rp 12 ribu dalam waktu dua minggu dari harga semula Rp 28 ribu perkilogram.
“Kalau import, tentu kita tidak bisa berbuat apa-apa, bukan ranah kita. Kabupaten Cirebon tidak memiliki lahan pertanian bawang putih sebab bawang jenis ini hanya hidup di dataran tinggi,” kata Ali.
Namun, beberapa waktu lalu Kementerian Perdagangan pun sempat meminta seluruh pedagang besar bawang putih untuk mengeluarkan stok, jangan sampai ditimbun. (Iskandar)
