Indramayutrust.com – Ketua SBMI Indramayu, Juwarih memberikan kritikan pedas kepada Pemkab Indramayu yang merupakan daerah pengirim buruh migran terbesar kedua se Indonesia, setelah Lombok Timur.
“Berdasarkan data BNP2TKI tahun 2016-2017, tercatat 20.199 buruh migran asal Kabupaten Indramayu yang berangkat ke luar negeri, 62% nya adalah perempuan dan sebanyak 44,69 % mereka bekerja di sektor domestic atau perumahan, sektor paling rentan, selain sektor ABK perikanan,” paparnya, Senin (01/05).
Menurutnya, jumlah data tersebut adalah data yang berhasil dicatat oleh BNP2TKI. Namun demikian, lanjut Juwarih, data sebenarnya lebih besar dari data tersebut, karena masih maraknya penempatan buruh migran secara tidak prosedur ke sejumlah negara di Timur Tengah dan Malaysia.
“Hal tersebut terjadi, akibat dari lalai nya pemerintah Kabupaten Indramayu dalam memberikan perlindungan buruh migran,” pungkasnya. (Didi)