Cirebontrust.com – Siswa peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon dibuat resah. Pasalnya, dalam pelaksanaan UNBK dihari pertama, Senin (03/04) diwarnai padamnya listrik, yang mengakibatkan sistem kelistrikan komputer, alat untuk pelaksanaan ujian tersebut tidak berfungsi.
Sehingga kejadian itu menganggu jalannya pelaksanaan ujian di sekolah tersebut, dan tentunya berdampak secara psikologis bagi peserta ujian, yang sudah melakukan persiapan mental sejak jauh-jauh hari.
Meski demikian, insiden gangguan padamnya listrik yang terjadi pada pukul 11.00 WIB tidak berlangsung lama, hanya sekitar 15 menit, dan pelaksanaan ujian hari pertama itu dengan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilanjutkan kembali hingga selesai.
“Listrik padam saat berlangsungnya sesi atau gelombang kedua. Tapi tidak berpengaruh pada soal yang sudah diisi, karena tersimpan otomatis pada server. Siswa tidak perlu mengulang dari awal. Namun, tentunya insiden itu mengganggu mental para siswa,” ujar Nurhayati, Wakasek Kurikulum SMK Muhammadiyah Lemahabang.
Dengan adanya insiden itu, Nurhayati menyesalkan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang tidak mengindahkan instruksi dari Pemerintah Pusat untuk turut mensukseskan proses UNBK ini.
“Harusnya PLN sudah paham dan sudah mengetahui terkait instruksi dan perintah presiden, untuk turut menjaga dan mensukseskan program UNBK. Karena insiden ini tetap berdampak kurang baik,” kesalnya.
Dalam UNBK tahun ajaran 2016/2017, SMK Muhammadiyah menyiapkan 148 unit komputer untuk 440 siswa, yang dibagi tiga gelombang dalam satu hari pelaksanaan UNBK. (Riky Sonia)