Majalengkatrust.com – Upaya meminimalisir terjadinya aksi fitnah, adu domba dan kebencian yang dilakukan oleh kelompok radikal di dunia maya. Ratusan anggota organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU), Ansor dan Banser se-Jawa Barat mengikuti pelatihan Jurnalistik, Minggu (12/03).
Kegiatan tersebut digelar di pesantren Al-Mizan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Pembina pesantren Al Mizan, Maman Imanulhaq mengatakan dirinya prihatin melihat kelompok radikal yang menebarkan kebencian, fitnah, adu domba dan berupaya memecah belah bangsa lewat media sosial.
“Ansor dan Banser akan menjadi garda terdepan dalam menangkal hal itu. Nantinya mereka akan menebarkan pesan damai yang dikemas semenarik mungkin,” ujarnya.
Maman mengungkapkan, pelatihan itu menghadirkan penulis kompas dan wartawan tv nasional. Hal itu agar pelatihan menghasilkan out put yang berkualitas. Menjadikan kader Ansor dan Banser bisa menebarkan dakwah melalui memahami media cetak dan elektronik.
“Ansor dan banser bukan hanyabahli dilapangan, namun harus memiliki kehalian lain. Mereka ahli, nanti akan masuk pada Cyber medsos NU Nasional,” katanya.
Maman menuturkan, pihaknya merasa sangat miris ketika melihat pemberitaan bahwa Majalengka cukup terkenal dengan sebutan sarang terorisme. Untuk itu harus dicari formula baru untuk kembali mengharumkan citra wilayah Majalengka.
“Saya miris kalau melihat ada berita itu, meski kadang beritanya hanya sebatas running teks, tapi membuat citra wilayah tercoreng. Salah satu caranya yakni dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan positif. Ini salah satunya,” ujarnya.
Selain itu, digelar juga lomba desain Quote Ajengan sunda. Menurut Maman, nanri bakal ada pesan-pesan moral yang gambarnya dari para Kiai- Kiai di Jawa Barat.
“Quote itu akan disebarkan di media sosial. Kelebihanya bisa mempromosikan kiai juga di kalangan lebih umum,” pungkasnya.
Sebelumnya, digelar apel komitmen bersama untuk menjaga Ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI, yang di hadiri Kapolres Majalengka, AKBP Mada Rustanto, perwakilan TNI dan unsur masyarakat lainnya. (Abduh)
