CIREBON (CT) – Alih fungsi sebagian lahan pertanian akibat dampak dari pembangunan di Kabupaten Cirebon yang makin meningkat, tetap diimbangi dengan upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas mutu hasil produksi pertanian.
Hal itu dikatakan Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan (Distanbunakhut) Kabupaten Cirebon, Wasman kepada CT, Selasa (29/03). Untuk itu, pihaknya menggalakan metode intensifikasi pertanian dengan cara memanfaatkan teknologi Budidaya Pertanian berupa Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).
Wasman menjelaskan, metode PTT terdiri dari beberapa paket, yakni menggunakan pesemaian atau benih tanaman muda yang berumur muda, misal benih yang berusia 2-3 minggu serta menanam satu lubang satu batang atau maksimal dua batang. Selanjutnya menggunakan pemupukan yang berimbang.
“Misal jika komposisi pupuk urea sebanyak satu kuintal maka untuk penggunaan pupuk NPK sebanyak tiga kuintal per-hektar ditambah pupuk organik,” ujarnya.
Selain itu, meningkatkan populasi tanaman persatuan luas. Saat ini ada metode tanam jajar tanam legowo (lego dan dowo). Metode tersebut berupa pengaturan jarak tanam agar intensitas cahaya matahari yang masuk dapat merata ke seluruh tanaman, meminimalisir hama tanaman. Hal ini membuat malai yang berisi bulir padi jumlahnya akan meningkat yang berimbas pada bertambahnya produksi hasil tanam persatuan luas hingga 20 persen.
Ditambahkan Wasman, dalam metode PTT juga dilakukan pengendalian hama penyakit secara terpadu. Artinya jika terdapat hama penyakit, maka tidak langsung dibunuh menggunakan racun kimia. Tetapi terpadu atau diimbangi dengan memperhatikan sanitasi dan kebersihan sekitar tanaman.
Petani juga bisa membuat sendiri racun atau pestisida organik yang cara pembuatannya sudah disosialisakan melalui petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT). Dalam hal ini, penggunaan racun kimia dijadikan opsi terakhir dalam pengendalian hama penyakit.
“Metode PTT dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas mutu hasil produksi pertanian di Kabupaten Cirebon,” katanya. (Haris)
