Citrust.id – Sampah nampaknya masih menjadi permasalahan klasik di kota angin Majalengka yang tidak kunjung tuntas dari waktu ke waktu. Permasalahan itu menyisakan sejuta masalah.
Seperti disampaikan warga Kelurahan Cijati, Majalengka, Maman Sadiman. Ia mengeluhkan sampah di lingkungannya sudah satu bulan lebih tidak ditarik oleh petugas sampah yang biasa.
“Padahal bayar retribusi lancar. Ini terjadi di seluruh Kelurahan Cijati. Jadi bingung mau membuang sampah kemana, “ungkap Maman, Senin (17/5/2019).
Maman berharap ada perhatian dari pihak terkait agar permasalahan sampah di Kelurahan Cijati cepat selesai.
Hal senada dikatakan aktivis HMI Majalengka, Eka Praseptio, saat demo dan audiensi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka. Pihaknya meminta tanggung jawab dinas untuk segera mengantisipasi persoalan sampah. Mereka menganggap sampah merupakan masalah yang urgen.
Eka menjelaskan, ada 13 poin penting yang pihamnya tuntut kepada pemerintah daerah di antaranya. Pertama, pejabat tinggi harus mengetahui dan memahami kinerja dalam sebuah instansi.
Kedua, DLH harus segera melaksanakan dan menyelesaikan pembebasan lahan agar relokasi sampah diwilayah – wilayah yang terkena buang sampah sembarangan tidak terulang kembali.
Ketiga, sikap pejabat DLH harus memahami dan mengetahui etika profesi kelembagaan sehingga bisa melahirkan reformasi birokrasi dalam kelembagaan lingkungan hidup.
“Birokrat itu kan pelayan masyarakat dan harus beretika. Tak pantas bersikap arogan seperti itu,” tegasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka, Nadisha Hanna Haritzin, mengatakan, tidak maksimalnya penanganan sampah di kabupaten Majalengka karena terkendala anggaran. Dia berharap peran serta masyarakat untuk sadar bahaya sampah sehingga lebih disiplin membuang sampah pada tempatnya.
“Jujur saja, kami terkendala anggaran, armada terbatas sehingga tidak bisa mengakomodir semua sampah di setiap sudut Majalengka,” ujarnya. (Abduh)