Ilustrasi
CIREBON (CT) – Masyarakat Indonesia mulai sadar akan pentingnya memelajari fenomena alam yang terjadi dan tidak lagi tabu seperti ketika menyambut Gerhana Matahari Total beberapa waktu lalu. Meski sudah berlalu, sepanjang tahun 2016 masih ada banyak fenomena alam yang terjadi Indonesia maupun belahan dunia lain.
Seperti Gerhana Bulan Penumbra (diprediksi pada 23 Maret 2016). Fenomena gerhana bulan penumbra terjadi ketika bulan melewati bayangan parsial bumi, atau penumbra. Selama ini jenis gerhana bulan akan gelap sedikit.
Ada pula transit langka Merkurius melintas Matahari (diprediksi pada 9 Mei 2016). Planet Merkurius akan bergerak langsung antara Bumi dan Matahari. Pemirsa dengan teleskop dan filter solar yang memadai akan dapat mengamati cakram gelap planet Merkurius bergerak di wajah Matahari.
Juga Blue Moon (diprediksi 21 Mei 2016). Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Flower Moon karena ini adalah waktu ketika bunga musim semi muncul melimpah di tahun ini.
Wahana Juno Tiba Di Jupiter (diprediksi 4 Juli 2016). Wahana antariksa NASA Juno dijadwalkan tiba di Jupiter setelah melakukan perjalanan lima tahun. Diluncurkan pada tanggal 5 Agustus 2011, Juno akan masuk ke dalam orbit polar di sekitar planet raksasa ini pada 4 Juli 2016. Dari orbit, pesawat ruang angkasa ini akan mempelajari atmosfer Jupiter dan medan magnet.
Gerhana Matahari Cincin (diprediksi 1 September 2016). Gerhana matahari cincin terjadi saat Bulan terlalu jauh dari Bumi untuk benar-benar menutupi wajah Matahari. Hal ini menghasilkan sebuah cincin cahaya di sekitar matahari. Korona Matahari tidak terlihat selama gerhana cincin ini.
Terakhir, Supermoon 2016 (diprediksi 14 November 2016). Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. (Net/CT)
