Unpad Launching Program Profesor Masuk Desa di 46 Desa Di Majalengka

MAJALENGKA (CT) – Universita Padjadjaran (Unpad) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Program Pengabdian kepada Masyarakat Dosen (KKNM PPMD) Integratif Periode Juli-Agustus 2016, dengan melibatkan para Guru Besar aktif sebagai Dosen Pendamping Lapangan (DPL) di 46 desa di wilayah Kabupaten Majalengka.

“Ini terkait implementasi program ‘Profesor Masuk Desa’ sebagai wujud kontribusi nyata para profesor di Unpad dalam pembangunan wilayah di Jawa Barat,” kata
Prof. Dr. Budi Setia Budiawan pimpinan rombongan Unpad, saat diterima Bupati Majalengka di Gedung Yudha Pendopo Kabupaten Majalengka, Kamis (14/07).

Ia mengatakan, para Guru Besar akan menjalankan program pengabdian kepada masyarakat di wilayah yang ditetapkan sebagai lokasi KKNM.

“Program ini bertujuan untuk membantu mengembangkan potensi wilayah masing-masing. Dengan kemampuan yang luar biasa dari para profesor, ini akan memberikan dampak yang luar biasa bagi pembangunan wilayah di Jawa Barat khususnya Majalengka,” ujarnya.

Menurut dia, Program PPMD “Profesor Masuk Desa” didasarkan atas Program Academic Leadership Grant (ALG). Dalam program ini Guru Besar kembali pada kapasitasnya sebagai academic leader, untuk mendorong penguatan aktivitas riset dan pengabdian, sehingga dapat mendorong menghasilkan kebermanfaatan bagi masyarakat dan wilayah terutama di Jawa Barat.

Prof. Budi mengatakan, mahasiswa dengan Guru Besar akan terlibat melaksanakan program pengabdian di desa lokasi KKNM. Program sendiri akan ditentukan berdasarkan proposal rancangan PPMD yang masuk ke Direktorat Riset dan PKM, atau berdasarkan audiensi dengan pejabat wilayah setempat terkait program pengembangan yang telah dilaksanakan di wilayah tersebut.

“Yang utama adalah program harus bisa mengembangkan potensi desa. Kita angkat, supaya desa ini bisa produktif sehingga desa menjadi meningkat secara perekonomiannya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan Kegiatan PPMD sendiri akan berlangsung selama empat bulan, terhitung selama Juli hingga Oktober mendatang. Untuk satu bulan pertama (Juli-Agustus), kegiatan ini diintegrasikan dengan pelaksanaan KKNM. Selama masa KKNM, pelaksanaan PPMD akan dilakukan oleh Guru Besar dan mahasiswa peserta KKNM.

BACA JUGA:  Klub Mobil Lamborghini Indonesia Kunjungi Cirebon

“Dengan ikut terlibat dalam kegiatan PPMD, mahasiswa KKNM dapat berkontribusi mengembangkan potensi desa. Ini juga menjadi upaya bagi para Guru Besar untuk meningkatkan kompetensi akademiknya,” jelasnya.

Sementara untuk bulan selanjutnya, Guru Besar akan membawa tim guna mengevaluasi lanjutan dari program yang telah dilaksanakan. Tim bisa terdiri dari dosen maupun mahasiswa dari satu maupun lintas fakultas.

“Mahasiswa yang dilibatkan pada masa evaluasi tidak hanya mahasiswa KKNM, tetapi bisa juga mahasiswa bimbingan para profesor untuk diajak turun ke desa,” paparnya.

Walaupun dilakukan di lokasi KKNM, dia mengungkapkan, kegiatan PPMD ke depan bisa saja terintegrasi dengan antar desa, kecamatan, maupun satu kabupaten. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi terintegrasi dengan program pengembangan wilayah yang dilakukan Unpad di 27 Kota/ Kabupaten di Jawa Barat.

Adapun pelaksanaan KKNM kali ini akan dilakukan di 4 lokasi, yaitu Kabupaten Purwakarta (28 desa), Kabupaten Subang (24 desa), Kabupaten Indramayu (20 desa), dan Kabupaten Majalengka (46 desa), dengan jumlah Guru Besar yang terlibat mencapai 59 orang. Setiap Guru Besar akan melakukan PPMD di 2 desa.

“Akan terjadi sinkronisasi program-program Pemkab dengan program-program para profesor pembimbing lapangan ini. Dan mudah-mudahan bermanfaat bagi Kabupaten Majalengka,” tandasnya.

Bupati Majalengka H Sutrisno menyambut baik program profesor masuk desa yang dilakukan Unpad bagi 46 Desa di wilayah Kabupaten Majalengka.

“Tentang program profesor masuk desa ini, saya mendukung dan semoga terjadi sinkronisasi,” tandasnya. (M Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *