Tekadkan Perjuangan, IMS Gelar Seminar Lingkungan

INDRAMAYU (CT) – Untuk menyatukan kebersamaan dalam melakukan perjuangan menjaga kelestarian alam, ratusan warga Desa Segeran Kidul dan Segeran Lor Kecamatan Juntinyuat, yang tergabung dalam Ikatan Masyarakat Segeran (IMS) menggelar seminar lingkungan.

Tak berlebihan memang, dilaksanakannya seminar lingkungan dengan tema “Memapah Kebersamaan Dalam Bingkai Perjuangan Lingkungan”, dilakukan dalam rangka memberikan tambahan semangat kepada pejuang-pejuang lingkungan di dua desa tersebut.

Pasalnya, Desa Segeran kidul dan Segeran Lor sebagai daerah yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani, maka kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap anggota IMS.

Selain agenda seminar lingkungan, kegiatan tersebut juga diisi dengan dzikir bersama menyambut bulan suci ramadhan 1437 Hijriyah serta pengukuhan Koordinator Blok (Korib) IMS.

Disampaikan Ketua IMS, Ustad Nurjali, bahwa alam dan lingkungan yang lestari adalah merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT, yang dititipkan kepada kita, untuk anak cucu kita.

“Tanah yang subur dan apa yang kita dapatkan dari alam ini adalah merupakan warisan untuk anak cucu kita, oleh karena itu kita harus menjaga kelestarian lingkungan ini,” terang Ustad Nurjali, usai acara seminar lingkungan, Minggu (29/5)

Lanjutnya, seperti yang selama ini diketahui bahwa semua program pembangunan baik oleh pemerintah ataupun pihak pemodal, secara nyata telah merusak lingkungan dan alam ini. Selain itu, lingkungan yang bersih serta sehat juga merupakan hak yang diberikan oleh negara kepada kita, dan tentunya hal tersebut telah diatur dalam konstitusi.

“Memperjuangkan lingkungan yang bersih dan sehat itu adalah hak kita yang diatur dalam undang-undang. Dan dalam Islam, itu termasuk salah satu bagian dari jihad,” ucapnya.

Lanjutnya, sebagai hak warga negara yang dilindungi konstitusi, maka perjuangan atas lingkungan yang bersih dan sehat adalah merupakan bagian dari langkah melindungi alam dari kerusakan yang disebabkan oleh tangan-tangan serakah.

BACA JUGA:  Seminar Ekonomi Syariah Jadi Pembuka Olimpiade Ekonomi Islam Tingkat Nasional

“Karena nyatanya pembangunan yang dilakukan pemerintah itu tidak selalu menguntungkan masyarakat. Justru kebanyakan merusak lingkungan yang berdampak pada masyarakat. Dan akhirnya hanya para pengusaha saja yang menikmati hasilnya,” tukasnya.

Asep, salah satu koordinator IMS, juga menyampaikan bahwa bukanlah suatu kejahatan apabila kita melakukan perjuangan untuk menjaga alam dan lingkungan dari kerusakan.

“Faktanya memang pengusaha maupun kaum pemodal itu hanya memikirkan keuntungan belaka. Tidak pernah berfikir bagaimana menjaga lingkungan apalagi soal kesejahteraan masyarakat,” tukasnya.

Ditambahkan Asep, bahwa untuk Desa Segeran Kidul dan Segeran Lor, mempunyai sejarah kelam tersendiri dari akibat keserakahan pengusaha.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus melawan mereka yang merusak lingkungan kita. Karena perjuangan ini bukanlah sebuah makar kepada pemerintah,” pungkasnya. (Didi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *