Tarsinah, TKI Indramayu yang Terjebak di Iraq Berhasil Pulang ke Indonesia

INDRAMAYU (CT) – Tarsinah, TKI asal Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu yang sempat hilang kontak di Iraq, akhirnya ditemukan keberadaannya oleh KBRI Iraq dan berhasil dibawa pulang ke Indonesia, Sabtu (20/08).  

Hal itu tak berkat adanya laporan yang diberikan SBMI ke pihak KBRI Iraq, hingga akhirnya setelah melalui proses yang cukup panjang, Tarsinah dapat dipulangkan.

Kedatangan TKI Tarsinah disambut isak tangis oleh keluarga dan SBMI Pusat, serta SBMI Indramayu yang ikut mengawal keluarga, untuk menjemput kepulangan Tarsinah di bandara Soekarno-Hatta. Isak tangis dan suasana haru menyelimuti kedatangan Tarsinah ke Indonesia.

Tarsinah bersama duta besar RI Irak, Bambang Antarikso, berangkat dari Irak dengan menggunakan pesawat Qatar Airlines sekitar pukul 16.00 WIB Jumat (19/08) dan tiba di bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 08.05 WIB hari ini, Sabtu (20/08).

Selain pihak keluarga yang didampingi pengurus SBMI pusat dan SBMI Indramayu, kedatangan Tarsinah juga disambut oleh pihak BNP2TKI, dan Kemenlu.

“Alhamdulilah, akhirnya saya pulang juga dan ketemu dengan keluarga saya. Terimakasih kepada semuanya, kepada SBMI kepada pemerintah yang telah membantu kepulangan saya,” ungkap Tarsinah.

Selain itu, ia juga menyampaikan rasa syukur bisa pulang ke Indonesia, setelah hampir tiga tahun ia berada di negara konflik di tengah suara le tembakan dan bom.

Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Hariyanto mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja KBRI Irak yang berhasil menjemput Tarsinah dari majikannya. Ia mengingatkan agar ke depan pemerintah lebih tanggap lagi soal perlindungan terhadap buruh migran.

“Ini pelajaran sangat berharga terkait perlindungan terhadap buruh migran,” tuturnya.

Menurutnya, meski Tarsinah sudah dipulangkan, bukan berarti masalah sudah selesai.

BACA JUGA:  Lewat Bunda Literasi, Pemda Kota Cirebon Gelorakan Budaya Membaca

“Masih ada masalah setelah ini, yakni kasus traficking-nya harus diusut. Ini demi ke depannya agar tidak lagi sewenang-wenang dalam merekrut TKI,” tandasnya.

Sementara itu, Duta besar RI Irak di Baghdad, Bambang Antarikso, menjelaskan bahwa benar daerah yang ditinggali Tarsinah adalah wilayah rawan, dan pihaknya sangat menyayangkan ada WNI berada di daerah tersebut.

“Ko bisa-bisanya ditempatkan di daerah rawan,” ujarnya dengan nada bertanya. (Didi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *