Sumur Kering, Warga Greged Krisis Air Bersih

CIREBON (CT) – Curah hujan yang cukup tinggi, tak berdampak pada bertambahnya debit air di sumur warga Blok Cikepuh, Desa Kamarang, Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon. Hampir di seluruh sumur blok tersebut, mengalami kekeringan.

Masyarakat setempat harus menempuh jarak sekitar 2 kilometer untuk mendapatkan air bersih, untuk kebutuhan rumah tangga, seperti mandi dan mencuci. Juju, warga setempat mengatakan, karena debit air yang semakin mengering di sumur yang dimilikinya, ia akhirnya sangat terpaksa membeli air bersih, hingga Rp.50 ribu setiap harinya. Untuk mengisi bak mandi dan mencuci.

“Baru kali ini sumur mengalami kekeringan yang sangat parah dan hampir satu tahun hal ini terjadi. Tapi, belum juga ada perhatian dari pemerintah daerah, berupa pemberian air bersih,” katanya kepada CT, Kamis (28/01).

Wanita yang berprofesi sebagai penjaga warung nasi ini menjelaskan, tidak kali ini saja sumur mengalami debit air yang sangat berkurang. Beberapa tahun sebelumnya mengalami hal serupa, tapi tidak separah ini.

“Entah kenapa hanya sekitar blok ini saja yang sumurnya mengalami debit air yang mengering. Padahal, kedalaman sumur mencapai 15 meter dari permukaan tanah. Bahkan, Mushola, yang tak jauh dari rumah saya, sangat terpaksa membeli air dari tangki, buat mengisi bak untuk whudu,” jelasnya.

Hal serupa dialami Pandi, warga lainnya, dirinya mengaku dalam satu hari sedikitnya membutuhkan 4 dirigen yang masing-masing dirigen berisi 20 liter untuk mencuci dan mandi.

“Krisis air bersih ini sudah berlangsung sejak musim kemarau lalu. Kalau dihitung, sudah banyak uang yang dikeluarkan untuk membeli air bersih. Belum lagi, membeli air isi ulang untuk minum. Makin bertambah biaya pengeluaran,” keluhnya. (Riky Sonia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *