Sulap Ban Bekas Menjadi Kursi Cantik Cukup Diminati

CIREBON (CT) – Barang bekas mungkin bagi sebagian warga dianggap tak bernilai, tapi ditangan orang-orang yang kreatif bisa disulap menjadi barang yang berharga dengan menghasilkan keuntungan yang melimpah. Seperti Usman (38) seorang wirausaha yang menggeluti bisnis membuat dan menghasilkan kursi cantik dan awet dari ban bekas.

“Satu motto yang saya pakai bahwa kreativitas itu tidak boleh mati, karena sejelek barang apapun itu sudah menjadi bahan tak layak pakai tapi dengan kreativitas itu bisa bernilai harganya,” ujarnya.

Berawal dari usaha rintisan ayahnya, Yusuf sejak tahun 1980-an, menjadi salah satu bekal bagi Usman untuk meneruskan kembali usaha ayahnya. Kini sudah berkembang pesat dan banyak diminati. Memiliki 15 karyawan, menyulap tumpukan ban bekas dipabriknya menjadi kursi cantik yang bernilai tinggi.

Ban bekas yang sudah disulap menjadi kursi cantik, kokoh dan awet itu, biasa dikirim ke Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur dengan total yang dikirim sekitar 100 set setiap minggunya. Satu set kursi dibandrol seharga Rp. 500 ribu, yakni empat kursi dan satu buah meja. Untuk eceran satu kursi seharga Rp. 100 ribu.

“Per harinya kami bikin 25 set, atau 100 kursi dan 25 meja, jadi dalam seminggu mencapai 175 set, yakni 700 kurai dan 175 meja, karena permintaan banyak,” jelasnya kepada CT, Sabtu (16/01).

Pabrik tersebut di Desa Kasugengan Lor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Lokasi produksi yang tak jauh dari jalur utama Pantura, dan tepat di pinggir jalan.

Memanfaatkan tempat yang masih sederhana dengan bahan seadanya, pintu masuk pun hanya terbuat dari seng disekelilingnya dipenuhi alat-alat untuk membuat kursi, kain-kain bekas dan ban bekas seperti sebuah tukang loak.

BACA JUGA:  Usai Dirawat di RS Jiwa, Puluhan ODGJ Jalani Vaksinasi Covid-19

“Alhamdulillah berkat kerjasama dari semua pihak hasil yang saya dapat setiap bulannya bisa mencapai puluhan juta, bisa untuk menggajih karyawan, dan mencukupi kebutuhan keluarga saya,” ujarnya. (Putri Murni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar