Citrust.id – Badan Gizi Nasional (BGN) bersama DPR RI kembali menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kegiatan ini berlangsung di Gedung BLK Cilacap pada Jumat (25/7/2025) dan dihadiri ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Program MBG bertujuan menyediakan akses gizi berkualitas bagi masyarakat, terutama anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu, program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja baru.
Anggota Komisi IX DPR RI Teti Rohatiningsih yang hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa MBG adalah bentuk nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan gizi.
“Program MBG dilaksanakan untuk menyediakan nutrisi berkualitas bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di lingkungan sekitar serta menciptakan lapangan kerja,” ujar Teti.
Teti juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi penipuan yang mengatasnamakan program MBG. Ia menegaskan bahwa BGN tidak pernah memungut biaya untuk pendaftaran ataupun pembukaan dapur sehat (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi/SPPG).
“Terdapat oknum organisasi kemasyarakatan dan yayasan yang tidak bertanggung jawab yang menawarkan pengadaan SPPG dalam Program MBG. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk lebih waspada agar tidak tertipu serta mengantisipasi segala kemungkinan buruk,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pendaftaran sebagai mitra resmi program MBG hanya dapat dilakukan melalui situs web mitra.bgn.go.id.
“Kami berkomitmen untuk terus mengevaluasi, mengawasi, dan mendukung pelaksanaan Program MBG agar berjalan dengan baik serta memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Promosi dan Edukasi Badan Gizi Nasional Teguh Suparngadi memaparkan sejumlah tujuan program MBG, di antaranya memperkuat kualitas sumber daya manusia, meningkatkan ketahanan pangan, dan memperkuat ekonomi lokal.
“Presiden menargetkan agar pada akhir tahun 2025, seluruh wilayah Indonesia dapat merasakan manfaat dari program ini,” ujar Teguh.
Ia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah terdapat 10 dapur sehat atau SPPG yang aktif beroperasi di Kabupaten Cilacap. Sementara itu, 5 SPPG lainnya sedang dalam tahap persiapan operasional, dan sekitar 35 masih dalam proses pembangunan.
Sementara itu, Kepala SPPG Cilacap Tengah Farizal Surno Suwito mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam mendukung keberhasilan program ini, terutama dalam penyediaan bahan baku untuk dapur sehat.
“Masyarakat sudah harus memulai untuk menanam sayur dan beternak guna mendukung suplai bahan pangan untuk SPPG. Saat ini, beberapa wilayah di Cilacap mulai mengalami kekurangan pasokan bahan baku, yang berisiko mengganggu kelancaran operasional dapur sehat,” ujar Farizal.
Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya menyasar anak-anak dan ibu hamil atau menyusui sebagai penerima langsung, tetapi juga membawa dampak ekonomi dan edukasi gizi ke tingkat rumah tangga. Lebih dari sekadar berbagi makanan, program ini menjadi fondasi perubahan budaya makan menuju masyarakat yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. (Haris)
