Selly Prihatin, Korban Kekerasan yang Ditangani RSDGJ Mayoritas Warga Kabupaten Cirebon

Citrust.id – Tngginya jumlah kasus kekerasan di wilayah Cirebon mendapat perhatian khusus dari Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj Selly Andriany Gantina.

Saat mengikuti diskusi publik yang digelar Woman Crisis Center (WCC) Mawar Balqis dan Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan, Selly mengaku prihatin atas tingginya kasus kekerasan di wilayah Cirebon.

Jika merujuk data-data dari PPT RSD Gunung Jati, terdapat sebanyak 162 korban kasus kekerasan yang ditangani. Sedangkan WCC Mawar Balqis, mencatat ada 140 korban kasus kekerasan, baik seksual, fisik maupun psikis. Dengan jumlah itu, menurut Selly, Cirebon bisa dikatakan darurat kekerasan.

“Kita prihatin dengan angka kasus kekerasan, terutama kekerasan seksual masih sangat tinggi. Tidak berlebihan juga kiranya, kalau Cirebon ini darurat kekerasan,” ungkap Selly, Senin (23/12) lalu.

Selly juga menyoroti jumlah kasus kekerasan dari Kabupaten Cirebon yang justru mendapatkan pelayanan dari RSD Gunung Jati yang notabene di wilayah Kota Cirebon.

“Pemkab Cirebon mestinya memperkuat peran dan fungsi P2TP2A. Saya melihat data di PPT RSD Gunung Jati yang disampaikan ketua harian P2TP2A, justru korban kekerasan yang didominasi warga Kabupaten Cirebon. Ini sangat memprihatinkan,” katanya.

Di samping itu, Selly berkomitmen untuk mengawal proses pembahasan RUU PKS di DPR RI. Ia menilai, RUU PKS sangat urgen untuk segera disahkan. Agar menjadi regulasi yang bisa mengantisipasi sekaligus menangani kasus kekerasan seksual.

“Saya berkomitmen untuk mengawal RUU PKS agar segera disahkan menjadi UU. Karena memang ini merupakan suatu kebutuhan yang mendesak. Alhamdulillah RUU ini sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional prioritas tahun 2020,” kata wakil rakyat yang juga anggota Badan Legislasi Nasional DPR RI ini. (Aming)

BACA JUGA:  GCM Hadirkan Perpaduan Kuliner-Gaya Hidup "Food Row dan G Work"

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *