Citrust.id – Kota Cirebon memiliki potensi perikanan yang besar. Pelaku usaha perikanan harus memperhatikan standar jaminan mutu untuk menjamin makanan sehat dan tidak tercemar.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Sinergitas Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dalam Meningkatkan Peluang Ekspor Produk Perikanan Indonesia, di salah satu hotel di Kota Cirebon, Selasa (24/11).
Dikatakan Eti, Kota Cirebon memiliki potensi perikanan yang besar. Itu bisa dilihat dari eksportir perikanan di Kota Cirebon yang jumlahnya mencapai 15 perusahaan.
“Untuk bisa tetap laku di pasaran internasional, diperlukan peningkatan mutu. Kami juga mendorong UMKM perikanan di Kota Cirebon untuk meningkatkan produk yang mereka hasilkan,” ucap Eti.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Mutu Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Widodo Sumiyanto, mengatakan, tujuan utama FGD tersebut untuk membuka wawasan terkait perkembangan sistem jaminan mutu.
Widodo menuturkan, sektor kelautan dan perikanan pada semester pertama year on year menunjukan peningkatan yang signifikan, yakni sebesar 10,2 persen. Pada triwulan ketiga, meski ada penurunan sedikit, tetapi masih tumbuh positif sebesar 6,2 persen.
“Pada akhir tahun atau Desember biasanya ada peningkatan, karena adanya hari raya keagamaan maupun tahun baru. Targetnya bisa tembus lagi dua digit. Kembali di atas sepuluh persen seperti semester pertama. Saat ini sebetulnya sudah menunjukkan kinerja positif. Mudah-mudahan Desember sudah ada hasil rekapannya,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM) Cirebon, Obing Hobir As’ari, mengungkapkan, FGD itu melibatkan pelaku perikanan dari hulu ke hilir untuk menjamin mutu hasil perikanan.
“Selain itu, untuk memantau domestik dengan memonitoring ke pasar tradisional dan pasar modern. Ini untuk memastikan produk perikanan aman dikonsumsi masyarakat Cirebon dan sekitarnya,” tandasnya. (Haris)