MAJALENGKA (CT) – Rumah sakit umum daerah (RSUD) Majalengka terus berkomitmen dalam menyempurnakan kualitas pelayanan kepada pasien. Berbagai masukan dan respons dari masyarakat atas pelayanan RSUD, dianggap sebagai bahan koreksi untuk terus mengevaluasi kinerja BLUD tersebut ke arah yang lebih baik lagi.
Guna terus menggenjot kualitas pelayanan RSUD Majalengka, perlu pengawasan dan pembinaan secara berkala terhadap SDM di RSUD, baik itu kepada manajemen, tenaga medis dokter perawat dan apoteker, maupun tenaga non medis seperti administrator di RSUS.
Menurut keterangan Direktur RSUD Majalengka dr. Asep Suandi melalui Kabid Pelayanan dr. Erni Harleni peningkatan pelayanan ini diantaranya dengan peningkatan SDM dan sarana prasarana yang sudah tercantum dalam masterplan.
“Kami memiliki 10 orang dokter PNS, 5 orang kita sekolahkan lagi mengambil spesialis, sedangkan jumlah dokter spesialis semuanya ada 15 orang,” ungkap dr. Erni kepada CT, Kamis (24/03).
Dr. Erni juga mengungkapkan SOP alur pasien setelah dilakukan triage/seleksi kasus, ditangani sesuai dengan kriteriannya. Obat-obatan dan bahan medis habis pakai menggunakan persediaan IGD.
Adapun resep yang diberikan untuk mengganti persedian yg sudah dipakai oleh pasien. Pembayaran dilakukan setelah pasien selesai dirawat/akan dipulangkan.
“Pasien langsung ditangani di dalam ruangan IGD. Administrasi diselesaikan oleh keluarga, pasien pasien ditangani tidak tergantung pada pembayaran atau penyelesaian administrasi. Tidak ada perbedaan perlakuan tindakan medis untuk pasien,” tegas dr. Erni.
Sementara itu dr. Erni menambahkan jika pihaknya terus berupaya keras untuk menyempurnakan kualitas pelayanan terhadap pasien dari berbagai sisi. Baik itu dari sisi teknis maupun non teknis.
Salah satunya dengan menggandeng konsultan untuk memberikan pelatihan komunikasi efektif, agar bisa meningkatkan kualitas komunikasi tenaga RSUD kepada masyarakat pasien.
“Salah satu keberhasilan penanganan medis bukan hanya dari keakuratan diagnosa dan pemberian obat saja, tapi komunikasi yang baik dengan pasien maupun keluarga pasien juga bisa menentukan pelayanan medis. Selain pelatihan komunikasi efektif ini, kami juga terus menggelar berbagai upaya peningkatan kualitas layanan melalui pelatihan-pelatihan lainya bagi tenaga RSUD sesuai kebutuhan,” imbuhnya.
Salah satu bentuk pengawasan dan pembinaan tersebut, dilakukan oleh Wakil Bupati Majalengka H. Karna Sobahi dengan menginspeksi mendadak (Sidak) ke RSUD Majalengka beberapa waktu lalu.
Wabup Karna berpesan agar masukan dan keluhan dari masyarakat pasien, harap dijadikan bahan untuk memacu semangat guna bekerja melayani lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan.
“Jangan kepalang tanggung jadi tenaga medis pemberi layanan kesehatan. Harus sabar, jangan tanggung-tanggung sabarnya, layani semaksimal mungkin sesuai kemampuan. Keawaman masyarakat terhadap mekanisme pelayanan di rumah sakit, harus bisa dijelaskan dengan penyampaian informasi yang humanis, sehingga ketika informasi itu disampaikan, masyarakat tidak salah tanggap dan mampu memahami serta memakluminya, saya dukung terus para pegawai RSUD agar terus semangat dalam melayani pasien” ujar Wabup Karna.
Usai memimpin apel dan memberikan wejangan, Wabup Karna didampingi sejumlah pejabat manajemen RSUD meninjau langsung aktifitas pelayanan dan penerimaan pasien di IGD RSUD Majalengka, sikap dan tata cara pegawai dan tenaga medis dalam penerimaan pasien hingga ruang penanganan menjadi perhatian khusus orang nomor dua di pemerintahan kabupaten Majalengka ini.
Usai sidak, Wabup menilai jika alur penerimaan pasien hingga penangananya sudah cukup baik dan sesuai prosedur atau SOP.
Hanya saja, Wabup sedikit berpesan agar dalam berbagai aktifitas pemberian layanan dari pihak RSUD kepada pasien maupun keluarga pasien, harus dibiasakan untuk selalu dibumbui dengan memberikan senyum sapa dan salam. Karena dengan cara penyampaian yang penuh dengan keramahan, itu diharapkan bisa meningkatkan kepuasan dari pengguna layanan. (Abduh/Adv)