CIREBON (CT) – Rencana pemerintah yang akan membuat sarana transportasi kereta cepat Jakarta-Bandung diprediksi akan “menggempur” perekonomian Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, M Abdul Majid Ikram. Menurutnya, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membuat akses ke arah Bandung semakin mudah, sehingga Bandung akan jadi destinasi utama para investor.
“Kita bayangkan, Jakarta ke Bandung hanya 30-45 menit. Bandung akan jadi pusat ekonomi lagi, akan banyak orang yang akan menuju Bandung. Di sini, perekonomian Ciayumajakuning sedikit terancam,” papar Majid, Minggu (24/01).
Namun, ujar mantan Kepala Bank Indonesia Bali tersebut mengungkapkan, Ciayumajakuning punya andalan di bidang Transportasi Ekonomi. Kehadiran Bandara Internasional Kertajati di Majalengka sedikit memberi harapan untuk bisa menyeimbangkan sektor ekonomi yang terancam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Kita akan terus maksimalkan kehadiran bandara Kertajati, terutama di sektor angkutan barang. Jadi, selain angkutan orang, kehadiran bandara juga akan kita maksimalkan untuk angkutan barang,” ujar Majid.
Untuk diketahui, konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan membuat kereta cepat yang membentang sepanjang 142 km dari Jakarta ke Bandung. Proyek ini menelan biaya hingga Rp 70 triliun dengan kerjasama ekonomi business to business (b to b). Nantinya, kereta cepat akan terintegrasi dengan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bandung Raya. (Wilda)