Citrust.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) diharapkan menjadi solusi nyata dalam mengatasi permasalahan gizi di masyarakat. Program ini dipandang sebagai langkah strategis untuk menciptakan generasi sehat Indonesia di masa depan.
Kegiatan sosialisasi program MBG digelar di Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, pada Jumat (1/8/2025), Jakarta Selatan, mulai pukul 09.30 WIB. Acara ini mengusung tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia” dan dihadiri ratusan peserta.
Turut hadir anggota Komisi IX DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz; Sekretaris Nasional BEM Pesantren, Letda Kc. Tutur Dluha Ahmari; Tenaga Ahli Prokerma BGN, Ade Tias Maulana; serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengatakan, Program Makan Bergizi Gratis akan membangun ribuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Kehadiran SPPG diyakini memberi efek domino positif bagi penerima manfaat maupun perekonomian daerah.
“Dengan berdirinya SPPG di seluruh daerah Indonesia, maka akan terbuka lapangan usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ia menambahkan, peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, terutama ibu rumah tangga.
“Sebagai contoh, ibu-ibu bisa bergabung menjadi pekerja di dapur SPPG atau menjadi mitra yang memasok bahan untuk MBG dengan jarak sekitar enam kilometer dari dapur SPPG,” kata Neng Eem.
Program ini selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan lahirnya generasi unggul dan berdaya saing tinggi. Berdasarkan visi-misi Presiden terpilih Prabowo Subianto, Neng Eem mengajak seluruh lapisan masyarakat mendukung penuh program MBG sebagai salah satu program unggulan nasional.
“Program MBG bertujuan menciptakan Indonesia Emas 2045 melalui target pembangunan 35.000 SPPG di seluruh Indonesia. Dampaknya tidak hanya pada pemenuhan gizi, tetapi juga pada kemajuan ekonomi lokal dengan terbukanya lapangan kerja baru serta meningkatnya daya jual dan beli UMKM di daerah,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, setiap sekolah akan bekerja sama dengan penyedia makanan lokal untuk menyiapkan menu sehat sesuai standar gizi Kementerian Kesehatan.
Presiden Prabowo Subianto, yang melihat urgensi masalah stunting dan gizi buruk, telah menyiapkan langkah strategis agar program ini berjalan efektif, termasuk pemberian makanan bergizi di sekolah tingkat dlasar hingga menengah. (Haris)
