Cirebontrust.com – Sejak bermitra dengan BPJS Kesehatan pada tahun 2015, Klinik Pratama Husnul Khotimah, Jalaksana, Kabupaten Kuningan, mengalami peningkatan jumlah kunjungan peserta JKN-KIS yang sangat signifikan. Selain itu, jangkauan wilayah asal pasien pun semakin meluas.
Seperti dikatakan Kepala Unit Klinik Pratama Husnul Khotimah, H Mustopa M.Kep. Ners., dalam sebulan Klinik Pratama Husnul Khotimah menangani peserta JKN-KIS lebih dari 1200 orang. Jumlah tersebut terdiri dari pasien yang sakit dan pasien sehat yang mengikuti konseling kesehatan.
“Sejak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, pasien tidak hanya berasal dari Desa Maniskidul saja, tapi juga dari desa lain, seperti Cilimus dan Jalaksana,” katanya.
Dengan pengelolaan manajemen klinik yang profesional, program JKN-KIS BPJS Kesehatan tidak hanya bermanfaat untuk peserta atau pasien saja tetapi juga bagi Klinik Pratama Husnul Khotimah sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.
Dijelaskan Mustopa, kliniknya buka dan melayani pasien selama 24 jam. Hal itu dilakukan untuk memberikan pelayanan yang optimal terhadap pasien. Selain memberikan pelayanan bagi pasien yang sakit, seperti rawat jalan dan observasi, juga layanan bagi pasien sehat yang membutuhkan konsultasi dan konseling kesehatan.
Klinik Pratama Husnul Khotimah juga kerap mengadakan kegiatan yang bersifat promotif edukatif seperti untuk prolanis dan edukasi bagi penyandang Penyakit Tidak Menular(PTM).
“Kegiatan promotif edukatif intens dilakukan sebagai upaya pencegahan karena klinik kami berbasis komunitas,” jelasnya.
Pada kegiatan promotif edukatif bagi peserta JKN-KIS tersebut, tiap bulan selalu ada tema unik dan berbeda. Antara lain mengenai pentingnya sarapan pagi, senam sehat, dan manfaat mengkonsumsi sayur dan buah.
Oleh karena itu, Mustopa berharap kegiatan kegiatan yang bersifat preventif promotif dan melibatkan jejaring lebih dioptimalkan pelaksanaannya. Sehingga kegiatan preventif promotif, misal seminar, melibatkan jejaring luar menghadirkan pemateri yang bagus dan berkualitas.
“Dengan demikian, transfer pengetahuan akan makin baik tersampaikan ke seluruh pasien peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan,” pungkasnya. (Haris)
