Ilustrasi
CIREBON (CT) – Provinsi Bali berkesempatan mengusulkan pahlawan nasional dari Pulau Dewata untuk dicantumkan dalam mata uang rupiah yang akan ditetapkan pada 2016 ini oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Pemprov Bali I Ketut Wija di Denpasar, sejauh ini ada enam pahlawan dari Bali yang sudah ditetapkan sebagai pahlawan nasional yakni I Gusti Ngurah Rai yang merupakan pemimpin pertempuran Puputan Margarana, I Gusti Ketut Jelantik dari Singaraja yang terkenal sebagai pemimpin Perang Puputan Jagaraga yang sangat heroik, dan Mr I Gusti Ketut Pudja yang merupakan Gubernur Sunda Kecil yang pertama serta orang yang ikut aktif dalam menyusun Pembukaan UUD 1945.
Ada juga Mr Anak Agung Gde Agung dari Gianyar sebagai Perdana Menteri Indonesia Timur juga tokoh diplomatik yang dekat dengan Presiden Soekarno, I Gusti Ngurah Made Agung yang merupakan Raja Denpasar dan terkenal dengan peristiwa Puputan Badung, serta yang terakhir adalah Untung Surapati.
Berdasarkan hasil masukan para ahli sejarah dari Bali seperti Prof Parimartha dan Prof Bagus Wirawan, serta ahli sejarah dari Jakarta seperti Prof Anhar Gonggong, Prof Meutia Hatta dan ahli sejarah lainnya, pilihan menguat kepada pahlawan nasional yang berjasa dalam bidang diplomasi.
Dasar pertimbangannya, karena I Gusti Ngurah Rai sebelumnya sudah digunakan untuk pecahan uang Rp50.000 dan mewakili pahlawan dalam arti perjuangan fisik, sehingga untuk keseimbangan sebaiknya menggunakan pahlawan di bidang diplomasi. Namun, tetap keputusan terakhir oleh Presiden Joko Widodo. (Net/CT)
