Penuhi Target Gabah 1,1 Juta Ton, UPSUS Jabar Percepat Tanam di Cirebon

Cirebontrust.com – Indonesia menargetkan untuk tidak impor beras dalam waktu yang lama. Sejak tahun lalu Indonesia sudah tidak impor beras, dan hingga saat ini pun stok beras di Bulog tidak kurang dari 2 juta ton.

Kementerian Pertanian (Kementan) telah menghitung stok yang dibutuhkan agar tidak impor dan harga bagi petani tetap stabil. Jawa Barat sebagai penghasil ke 3 produktivitas secara nasional, terus mengisi ketersediaan stok pangan. Ada 16 Kabupaten utama yang sedang dilakukan percepatan gerakan tanam.

“Kondisi Air di jabar diperkirakan akan cukup hingga awal Juni, sehingga tanam padi dipercepat untuk mengejar kecukupan air itu,” ujar Penanggungjawab UPSUS JABAR Banun Harpini, saat memberi sambutan pada Gerakan Percepatan Luas Tambah Tanam Padi di Kecamatan Suranenggala, Rabu (17/5).

Laporan FAO ada 11 negara di dunia yang kekurangan/rawan pangan, termasuk Thailand, yang menjadi langganan ekspor beras sejak tahun lalu hingga saat ini.

“Kita mempersiapkan diri dengan gerakan percepatan tanam. Target Jabar Agustus hingga September 1,1 juta ton dan 40 persen akan dipenuhi dari Cirebon” tambah Banun.

Menjawab kekhawatiran petani bahwa program UPSUS akan menyebabkan munculnya Hama wereng, Kementan terus menciptakan inovasi bibit-bibit padi baru yg tahan tehadap wereng. Sehingga petani tidak perlu khawatir kegiatan tanam yang terus menerus tidak akan merusak produksi akibat hama.

“Varietas inpari 33 contohnya adalah jenis baru yang tahan terhadap wereng. Dan sudah dibutuhkan di Sumedang dengan tingkat produksi mencapai 9 ton per Hektare. Saya mengajak agar petani tidak fanatik pada satu varitas saja, baiknya menggunakan atau mencoba varietas baru. Jangan bertahan gunakan varietas ciherang terus, karena dulu primadona namun sekarang mulai tidak tahan OPT. Lakukan pergiliran penggunaan varietas,” imbuhnya. (Iskandar)

BACA JUGA:  7.684 Penyuluh Pertanian Diusulkan Kementan Diangkat CPNS

Komentar