Citrust.id – Pandemi Covid-19 yang semakin melandai, dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Cirebon untuk meningkatkan pariwisata, melalui pelatihan sumber daya manusia (SDM) pariwisata, Selasa (26/10/2021) pagi, di salah satu hotel di Jalan Siliwangi Kota Cirebon.
Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengakui, pelatihan SDM pariwisata ini sedianya dua tahun lalu. Namun karena pandemi sehingga tertunda. Meski demikian, saat ini dinilai tepat untuk meningkatkan pariwisata.
“Kalau bicara pariwisata tidak selesai begitu saja. Kota Cirebon tidak memiliki SDA yang mumpuni, sehingga pelatihan ini sangat tepat. Kedepan saya yakin pariwisata bergerak cepat untuk bangkit,” ujar Eti.
Buktinya, kata Eti, sepekan lalu pendatang mengalami kesulitan mendapatkan kamar hotel dikarenakan penuh. “Ini satu contoh, bahwa Kota Cirebon bisa cepat bergerak dalam sektor pariwisata,” tegasnya.
Melalui pelatihan inipun, Eti mengharapkan adanya kolaborasi para pelaku usaha. Karena Pemkot Cirebon memiliki target di masa mendatang.
“Misalnya akan ada kampung pecinan, kampung Arab, hingga wisata gang. Bahkan detail engineering design (DED) sudah terbentuk. Saya harap semua bisa support,” jelasnya.
Eti mengakui, bahwa sektor pariwisata saat ini menjadi tulang punggung pendapatan asli daerah (PAD) Kota Cirebon setelah pandemi melandai.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Suherman. Target tahun ini ada 10 titik yang akan dijadikan wisata, diantaranya kampung pecinan dan Arab.
“Kita targetkan tahun ini, anggarannya bersumber dari Pemprov Jabar. Satu titik bisa mencapai Rp5 miliar,” ujarnya.
Pada titik yang sudah ditentukan itu, kata Agus, akan menampilkan kebudayaan masing-masing, seperti musik dan tari tradisional, kuliner khas, dan lainnya.
“Namun sebelum ke titik itu, kita perkuat SDM dahulu agar warga bisa sadar wisata. Sehingga ketika ada pembenahan, mereka sudah bisa berjalan untuk meningkatkan wisata,” katanya. (Aming)