Pemborosan Anggaran, Bangunan MCK Setengah Miliar Dipertanyakan Warga Setu Kulon Kab. Cirebon

CIREBON (CT) – Status bangunan MCK-Umum yang menghabiskan biaya Rp 500 juta di Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon dipertanyakan oleh warga. Pasalnya, bangunan yang dibuat setahun lalu tersebut, hingga kini tidak pernah difungsikan efektif untuk kepentingan warga setempat.

Diungkapkan salah satu warga Setu Kulon, Firman (39), mengatakan bahwa masyarakat tidak pernah tahu alasan dan tujuan dibangunnya MCK dengan tiga lantai di Desa tersebut.

“Bangunan yang baru berumur hampir satu tahun tersebut sudah mulai rusak, karena tidak pernah digunakan,” terangnya kepada CT, Selasa (10/05).

Selain itu ia menilai, dibangunnya MCK di lokasi tersebut sangatlah tidak efektif. Karena, warga di Desa tersebut sebagian besar sudah memiliki kamar mandi sendiri di rumahnya masing-masing.

“Jadi semenjak dibangun, hanya dimanfaatkan oleh anak-anak kecil sehabis bermain bola untuk sekedar cuci kaki,” ujarnya.

Sementara Kuwu Setu Kulon Yosef Anandi mengatakan, hingga sekarang bangunan tersebut tidak jelas status kepemilikannya. Karena belum ada serah terima aset dari yang membangun kepada pemerintah desa.

“Kalau sudah diserahkan kepada Pemdes, pastinya akan dirawat agar ada manfaatnya buat warga,” katanya.

Dari data yang diperoleh CT, bangunan tersebut merupakan program Sabermas (Sanitasi Berbasis Masyarakat). Ada dua dinas yang punya program dan membangun Sabermas ini, yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR).

Disampaikan Yosef Anandi, Kedua dinas tersebut kurang menyosialisasikan program Sabermas kepada warga. “Seperti yang terjadi di Desa Setu Kulon, masyarakat sama sekali tidak tahu dengan adanya program tersebut,” katanya.

Yosef Anandi menambahkan, Padahal anggaran untuk program tersebut mencapai Rp 500 juta per desa. Tujuannya semestinya untuk mengurangi perilaku buang air besar masyarakat yang masih dilakukan di sungai atau saluran irigasi.

BACA JUGA:  Lagi, Selly Distribusikan Paket Sembako untuk Warga yang Terdampak Covid-19

“Tapi menjadi tidak tepat sasaran, karena warga di desa kami sudah hidup sehat. program tersebut merupakan pemborosan anggaran,” ujarnya. (Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *