Parah, Ribuan Warga Kota Cirebon Terdampak Asap Kebakaran TPA Kopiluhur

Citrust.id – Kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon memberikan dampak serius kepada warga sekitar.

Asap hitam tebal yang membumbung tinggi dari gunungan sampah yang terbakar, masuk ke wilayah pemukiman. Tidak sedikit warga, khususnya anak kecil mulai batuk-batuk.

Ketua RW 08 Kopiluhur, Suharja menjelaskan, kebakaran di lokasi TPA ini menjadi yang terparah. Karena di tahun sebelumnya tak sebesar ini. Dampaknya dirasakan masyarakat terdekat.

“Ini kebakaran terparah, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Walaupun padam, tapi asapnya masih keluar dan tumpukan sampah
itu mengandung racun. Bahaya dihirup manusia apalagi anak-anak,” katanya, saat dihubungi, Kamis (3/10).

Suharja mengaku, proses pemadaman api di lokasi TPA membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, padamnya api hanya terlihat di
permukaan tumpukan sampah saja.

Sedangkan sejak hari pertama peristiwa kebakaran TPA Kopilihur hingga kemarin, tidak ada tim medis yang turun ke warga untuk memberikan bantuan kesehatan atau sejenisnya.

“Warga juga kadang inisiatif ke lokasi TPA minta masker, kemudian dibagikan sendiri. Karena asapnya masuk ke rumah. Semua pintu sampai ditutup. Saya khawatir dampaknya jika terhirup sama anak kecil,” katanya.

Selain itu, lanjut Suharja, jumlah rumah yang  paling dekat dengan kawasan TPA Kopiluhur sebanyak 200 rumah. Tercatat sekitar 1.500 jiwa yang tinggalnya tidak jauh dengan TPA
Kopiluhur.

“Paling Pak Lurahnya saja sempat hubungi saya dan mengimbau sebisa mungkin asap kebakaran jangan dihirup warga, khususnya anak kecil. Antisipasi sementara kami ya diberi masker dari petugas yang ada di lokasi TPA,” katanya.

Hal serupa disampaikan oleh salah satu warga, Endo. Ia menjelaskan, belum ada petugas medis yang datang memeriksa kesehatan anak-anak. Masker yang dibagikan ke warga, memang diberikan oleh DLH Kota Cirebon.

BACA JUGA:  Keterangan Tersangka dan Saksi Berbeda, Rekonstruksi Pembuhunan Mansur Dilakukan Dua kali

“Kalau kitanya tidak minta, mungkin tidak ada masker yang dikasih ke warga. Jadi kami para warga, meminta agar Pemerintah Kota Cirebon segera menyelesaikan persoalan ini. Karena tidak hanya anak-anak, tetapi bayi pun akan terancam dengan keberadaan asap,” kata Endo. (Aming)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *