Cirebontrust.com – Bacawalkot Cirebon dari PDI Perjuangan drg Heru Purwanto, MARS, mengungkapkan, ia menyadari, tingkat popularitas maupun elektabilitasnya masih kurang dibanding delapan bacawalkot PDIP lain. Apalagi jika dibandingkan dengan Bamunas (Oki) atau Edi Suripno.
Bamunas dianggap mempunyai investasi politik karena pernah maju dalam pemilihan walikota Cirebon pada 2013. Sedangkan Edi Suripno menyandang status sebagai Ketua DPC PDIP Kota Cirebon.
Walau begitu, kata Heru, sesuai arahan dan masukan DPP PDIP Jabar, bahwa ia didorong untuk terus menggelar sosialisasi, komunikasi dan silaturrahmi di masyarakat.
Seperti pada Jumat (18/08), Heru mengadakan kegiatan bersama ratusan ibu-ibu kader posyandu dan PKK serta para lansia di RW 10 Kelurahan Panjunan, Kota Cirebon.
Pada kesempatan itu, mantan Direktur RSUD Gunungjati itu melaksanakan senam sehat serta berbagai pelombaan memperingati HUT RI ke-72. Beberapa waktu lalu, Heru bersama Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat mengadakan pengobatan gratis di Keraton Kasepuhan.
“Jika terus mengadakan kegiatan sosialisasi dan silaturrahmi di masyarakat, selain turut membesarkan partai, bukan tidak mungkin popularitas maupun elektabilitas saya makin meningkat,” katanya.
Heru memandang mencuatnya dua nama yakni Bamunas dan Edi Suripno yang digodok DPD PDIP bukanlah hasil akhir. Situasi politik masih dinamis. Masih bisa berubah. Heru mengaku optimis meraih rekomendasi partai.
“Hampir seluruh bacawalkot PDIP menginginkan satu paket pasangan cawalkot. Hal itu bukan tanpa alasan. PDIP memenuhi kuota jumlah kursi parlemen, yakni tujuh kursi” jelasnya.
Mengomentari adanya intruksi terbentuknya berkoalisi Golkar dan PDIP, Heru menilai hal itu bukan harus dilaksanakan.
“Koalisi tentunya harus disesuaikan dengan dinamika dan situasi politik suatu daerah. Tidak bisa dipaksakan dan disamaratakan,” pungkasnya. (Haris)
