Citrust.id – Sebagai upaya optimalkan kualitas layanan kepada Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Cirebon mengadakan kegiatan evaluasi kepatuhan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) di wilayah setempat terhadap Perjanjian Kerja Sama (PKS), Jumat (31/3/2023).
Melalui kegiatan yang diadakan secara daring itu, BPJS Kesehatan juga melakukan evaluasi pelaksanaan sistem antrean online di FKRTL mitranya.
Plh. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Cirebon, Ni Ketut Sri Budiani menjelaskan, sampai dengan bulan Maret tahun 2023 sebanyak 4.970.469 penduduk di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Indramayu yang telah terdaftar sebagai peserta JKN.
Selain itu, terdapat dua kabupaten/kota yang telah mencapai Cakupan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage (UHC), yaitu Pemerintah Kota Cirebon dan Pemerintah Kabupaten Cirebon.
“Jumlah peserta JKN setiap tahunnya mengalami penambahan. Oleh karenanya, hal ini harus diimbangi dengan jumlah fasilitas kesehatan yang berkerja sama. Selain itu, peningkatan kualitas layanan yang diberikan juga harus terus dilakukan oleh BPJS Kesehatan serta fasilitas kesehatan itu sendiri,” tegasnya.
Ni Ketut Sri Budiani menjelaskan bahwa selama tahun 2022, masih terdapat beberapa hal yang perlu dioptimalkan dalam hal kepatuhan FKRTL terhadap Perjanjian Kerja Sama. Melalui implementasi Janji Layanan JKN, BPJS Kesehatan mendorong agar FKRTL dapat berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan.
Adapun Janji Layanan JKN tersebut di antaranya adalah menerima NIK/KTP/KIS Digital untuk syarat pendaftaran pelayanan, tidak meminta dokumen fotokopi kepada peserta JKN sebagai syarat pendaftaran pelayanan, serta memberikan pelayanan tanpa biaya tambahan diluar ketentuan.
“Janji Layanan JKN merupakan komitmen pemberian pelayanan yang dinyatakan secara tertulis kepada peserta JKN. Janji Layanan JKN disampaikan oleh FKRTL yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan kepada peserta JKN dalam bentuk media spanduk, poster, banner yang terlihat pengunjung rumah sakit,” ujar Ni Ketut Sri Budiani.
Ni Ketut Sri Budiani menuturkan, selain mendorong FKRTL untuk meningkatkan kualitas layanan melalui Janji Layanan JKN, optimalisasi sistem antrean online yang terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guna meningkatkan kualitas layanan terhadap peserta JKN.
Sistem antrean online ditujukan untuk memberikan kenyamanan bagi peserta yang akan memperoleh layanan di fasilitas kesehatan.
“Diimplementasikannya sistem antrean online dapat memberikan informasi waktu tunggu yang lebih pasti kepada peserta sehingga dapat mengurangi penumpukan peserta di ruang tunggu fasilitas kesehatan”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada FKRTL yang telah mengintegrasikan antreannya dengan sistem BPJS Kesehatan. Melalui pertemuan ini diharapkan implementasi antrean online di seluruh FKRTL dapat berjalan lebih baik lagi,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sunanto, salah seorang peserta pertemuan kegiatan evaluasi ini, berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik kepada peserta JKN. Selain itu ia juga berupaya untuk dapat mendukung implementasi sistem antrean online yang terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN.
Ia berharap, kendala-kendala yang kadang terjadi dalam implementasi sistem antrean online dapat teratasi, sehingga semakin banyak peserta dapat terbantu dengan sistem antrean online ini.
“Melalui koordinasi yang optimal, kita sama-sama wujudkan pelayanan yang terbaik kepada peserta melalui berbagai sistem dan aplikasi yang ada. Dengan demikian, peserta semakin mudah mengakses manfaat jaminan kesehatan yang diperlukannya,” ujar Sunanto. (Haris)
