Citrust.id – Unjuk Rasa mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa dan rakyat peduli Cirebon berujung bentrok dengan petugas kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan, Kamis (7/4/2022) siang, di depan Kantor DPRD Kota Cirebon.
Unjuk Rasa mahasiswa tersebut menuntut agar harga bahan bakar minyak (BBM) turun. Mahasiswa juga menolak masa jabatan tiga periode presiden, termasuk meminta agar harga bahan pokok turun.
“Kami ingin tuntutan yang ini bisa terealisasi. Karena tuntutan tersebut merupakan aspirasi masyarakat,” ujar salah satu korlap unjuk rasa mahasiswa, Galih.
Pada kesempatan yang sama, massa unjuk rasa juga ingin menyampaikan aspirasi tersebut kepada ketua DPRD Kota Cirebon, Affiati. Namun karena tak kunjung hadir di tengah massa, mahasiswa merangsek masuk ke gedung DPRD dan sempat bentrok dengan petugas kepolisian yang berjaga.
Ada beberapa anggota DPRD Kota Cirebon yang hadir, yakni Cicih Sukaesih dan Yusuf dari Fraksi PKS, Ahmad Syauqi dari Fraksi Kebangkitan Nurani, Cicip Awaludin dari Fraksi PDI Perjuangan serta Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Mohammad Handarujati Kalamullah.
“DPRD Kota Cirebon selalu menerima setiap ada unjuk rasa. Mereka meminta kami menyampaikan aspirasinya ke pusat. Utamanya perihal kelangkaan bahan pokok,” kata Handarujati.
Namun, kata Handarujati, mereka ingin bertemu dengan ketua DPRD Kota Cirebon. Hanya saja saat ini ketua DPRD sedang pemulihan usai mendapat perawatan medis di rumah sakit.
“Sikap kami mendukung aspirasi mahasiswa. Aspirasi mereka juga akan kami sampaikan ke pemerintah melalui DPR RI,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota, AKBP M Fahri Siregar mengaku, dalam pengamanan unjuk rasa ini pihaknya sudah melakukan sesuai SOP.
“Kita sudah sesuai SOP, tadi juga ada negosiator dan lainnya. Bahkan sempat diskusi dengan tuntutan yang disampaikan,” jelasnya.
Masih dikatakan AKBP Fahri, bahwa memang sempat ada bentrok dengan mahasiswa, namun pihaknya belum mendapatkan laporan ada yang terluka dari petugas kepolisian. (Aming)