Melalui Mimpi Warga Blok Pamulihan Desa Wanahayu Temukan “Gua Perawan”

Majalengkatrust.com – Warga Blok Pamulihan RT 06 RW 07, Desa Wanahayu, Kecamatan Maja, Tata Sudarta (49) pekerjaan swasta menemukan lokasi gua yang belum pernah terjamah orang alias Gua Perawan yang ada di balik bukit tak jauh dai kampungnya.

Menurut keterangan, Tata Sudarta dia yang kali pertama menemukan Gua Perawan tersebut, awal mulanya mendapat firasat melalui mimpi, bahwa di atas bukit itu ada pilar yang terbuat dari beton tinggi kurang lebih 1,5 m. Dalam mimpi tersebut, katanya dia melihat sekelilingnya ada balong atau kolam yang isinya banyak ikan.

“Kemudian mau diambil ikannya, datang orang tua yang mengatakan, kalau mau mengambil ikan silahkan, mau diambil semuanya juga, tapi jangan di sini. Kalau mau mengambil mulai dari bawah di balik bukit ini, saya pikir ini hanya mimpi biasa. Setelah saya cek sekalian cari kayu, saya menemukan ada dua buah lubang besar berbentuk gua,” ungkap Tata.

Dikatakan dia, anehnya dari dalam gua itu keluar seperti angin, kemudian dia sempat berpikir jika di dalam gua itu ada harta karun yang di timbun pada Jaman Belanda atau atau gerombolan DI/TII.

“Lalu saya gali selama tiga hari, karena banyak masyarakat tahu bahkan ada yang ikut gali, sekarang tidak dilanjutkan dihentikan sementara,” ungkap Tata.

Sementara Kapolsek Maja, Iptu Mulyono menuturkan berdasarkan informasi warga tersebut, pihaknya langsung mengecek adanya petemuan dua buah lubang berupa gua tersebut.

“Sementara isu yang berkembang di masyarakat banyak dugaan, bahwa gua tersebut kemungkinan debian banker peninggalan Jalan kolonial Belinda. Ada yang menduga kemungkinan tempat peesembunyian pada jaman gerombolan Di/TII, ada juga yang berpendapat tempat penimbunan harta karun pada jaman dulu,” ungkap dia.

BACA JUGA:  Kepergok Tengah Mabuk Berat, Seorang Pemuda Dibekuk Polisi

Kapolsek mengimbau adanyanya berbagai isu di masyarakat tersebut, diharapkan agar instansi terkait, segera menanggapi dan ditindaklanjuti Supayah tidak terjadinya isu di masyarakat yang menyesatkan. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *