Manfaatkan Digital, Wiyah Raup Omzet Ratusan Juta dari Jualan Sprai

Citrust.id – Tangkap peluang usaha melalui digital, pasangan suami istri Toto Muhammad Tolhah dan Robiatul Adawiyyah, sukses membangun industri rumahan beromzet ratusan juta perbulan dalam waktu relatif singkat. Bahkan, terpaan pandemi Covid-19 tak berpengaruh banyak terhadap bisnis mereka.

Robiatul Adawiyyah yang akrab disapa Wiyah mengungkapkan, ia dan sang suami merintis usaha dengan nama Laku Banget sejak 2018 atau tiga tahun lalu. Saat itu, mereka mengandalkan live streaming di Facebook untuk memasarkan produk.

“Awalnya, kami menjual kerudung, pakaian dewasa dan anak, mukena, serta baju koko. Lambat laun, produk yang dijual meliputi handuk impor, seprai, selimut, bantal selimut (balmut), bed cover, dan lain-lain,” ujar Wiyah, saat ditemui di kediamannya sekaligus sentra bisnis Laku Banget, di Dusun IV Pesayangan, Banjarwangunan, Kabupaten Cirebon, Rabu (6/10).

Wiyah melanjutkan, saat ini, seprai dan handuk impor jadi produk yang paling diminati. Seprai yang ditawarkan berbahan katun mikrotex. Kelebihannya tidak gampang kusut, tidak berbulu, adem dan tidak luntur. Harganya pun bersahabat.

“Seprai dijual mulai harga Rp55 ribu untuk ukuran 120×200 tinggi 20 cm. Sedangkan seprai ukuran 120×200 tinggi 30 cm mulai Rp98 ribuan,” jelasnya.

Sebelumnya, Wiyah dan Toto mengulak seprai yang sudah jadi lalu dijual kembali. Beberapa bulan lalu, mereka membeli enam mesin jahit dan mempekerjakan penjahit. Seprai yang dijual pun hasil jahitan sendiri.

Saat ini, Laku Banget memanfaatkan medsos dan marketplace dalam memasarkan produk, seperti Facebook, Instagram, Shopee, Lazada, dan Tokopedia. Mereka juga melayani pembelian secara Cash On Delivery (COD).

Wiyah menambahkan, pandemi Covid-19 tak memberikan dampak yang signifikan terhadap bisnisnya. Meski ada penurunan order, tetapi tidak mengganggu jalannya bisnis secara keseluruhan. Mereka masih bisa meraup ratusan juta perbulan.

“Omzet perbulan sekitar Rp200 juta. Saat momen lebaran bisa mencapai Rp500 juta,” pungkas Wiyah. (Haris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *