Ketum Partai Hanura, Oso Berikan Suport kepada Aktivis 98

Cirebontrust.com – Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang yang akrab disapa Oso mengungkapkan, jika reformasi itu itu adalah merupakan buah dari Gerakan Mahasiswa 1998 lalu, ihwalnya, bermula saat Sidang Umum MPR RI hasil Pemilu 1999.

“Saya ada bersama Angkatan 1998,” katanya.

Dijelaskannya, saat itu ribuan demonstran yang dipimpin para pelaku sejarah Gerakan Mahasiswa 1998, memenuhi jalan sepanjang kawasan Taman Ria Senayan hingga gerbang Gedung DPR-MPR RI untuk menuntut perubahan.

Politisi yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD RI) 2017-2019 bercerita, bahwa hanya ia dan beberapa pimpinan MPR RI saja yang berani menemui para demonstran.

Menurut Oesman Sapta Odang yang disampaikan kepada Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Rumah Gerakan 98 saat dalam melakukan silaturakhmi “Merawat Kebangsaan” ke kediaman Ketua Umum Partai HANURA, Rabu 10 Mei 2017 lalu.

Pertemuan tersbeut, Oesman Sapta Odang didampingi Ketua DPP Partai HANURA Bidang Organisasi Benny Rhamdani, yang juga Waketum DPN Rumah Gerakan 98 bidang Otonomi Daerah.

Oesman Sapta Odang melanjutkan, saat itu ia menjabat sebagai Wakil Ketua MPR-RI Periode 1999-2004. Di hadapan ribuan demonstran ia mengatakan dalam posisi yang sama dengan aktivis 1998.

“Reformasi ini merupakan hasil Gerakan Mahasiswa Angkatan 1998, tapi seperti tuntutan kalian, saya heran kenapa jumlah kalian yang sebanyak ini tak membuat yang di dalam berubah,” kata Ketua DPD RI ini, menceritakan dialognya di hadapan massa aksi, yang memicu mundurnya Presiden, BJ. Habibie dari bursa pencalonan Presiden.

Politisi kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 18 Agustus 1950 ini menambahkan, Gerakan Mahasiswa 1998 sudah mendobrak sistem yang memang harus direformasi.

“Tapi kenapa para aktivis 1998 tidak terjun ke dunia politik untuk turut mengarahkan jalannya reformasi? Ini sangat disayangkan,” ungkap politisi yang populer dengan panggilan OSO.

Rombongan silaturakhmi “Merawat Kebangsaan” kepada OSO dipimpin oleh Ketua Umum DPN Rumah Gerakan 98, Bernard Ali Mumbang Haloho, yang didampingi Sayed Junaidi Rizaldi (Sekjen), dan Hengky Irawan (Bendahara Umum), serta para wakil ketua umum, ketua bidang, ketua departemen, dan anggota.

Dalam silaturakhmi yang berlangsung akrab tersebut, Bernard AMH memperkenalkan satu persatu pengurus yang hadir.

“Proses pembentukan ormas Rumah Gerakan 98 melalui proses yang panjang. Butuh waktu belasan tahun hingga para mantan Pimpinan Aktivis Gerakan Mahasiswa 1998 memiliki kebutuhan sama untuk mengikatkan diri ke dalam ormas pasca mahasiswa,” terang Bernard AMH kepada OSO.

Lebih lanjut Bernard menyatakan kepada OSO, bahwa DPN Rumah Gerakan 98 bervisi luhur.

“Visi Rumah Gerakan 98 adalah Indonesia yang Merdeka, Berdaulat, Bersatu, Adil dan Makmur,” kata Ketua Umum DPN Rumah Gerakan 98.

Bernard menjelaskan kepada OSO bahwa misi organ yang dipimpinnya adalah mewujudkan Trisakti Bung Karno: Berdaulat di bidang Politik, Berdikari di bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di bidang Kebudayaan.

“Melihat perkembangan situasi politik dalam negeri, dan internasional yang dipengaruhi fundamentalisme pasar dan agama, kami terpanggil untuk menjaga eksistensi Negara Kebangsaan Indonesia. Karena itu kami memutuskan “Merawat Kebangsaan” sebagai platform ormas DPN Rumah Gerakan 98. Kami juga menolak oligharki kekuasaan yang dapat merongrong masa depan Indonesia, sehingga mendukung pemerintahan yang sah saat ini merupakan keniscayaan,” jelas Bernard AMH.

“Rumah Gerakan 98 berada di garis Kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dan hari ini di sekitar Presiden Jokowi banyak “Sengkuni” yang masih setengah hati mendukung pemerintahan yang sah ini,” kata Sekjend Rumah Gerakan 98 Sayed Junaidi Rizaldi, menegaskan.

Aktivis yang akrab dengan nama panggilan Pak Cik ini menjelaskan, bahwa Rumah Gerakan 98 mendukung Jokowi karena tidak memiliki beban masa lalu.

“Jokowi itu anak kandung reformasi. Kehidupan masa lalunya bersih dari skandal korupsi, kolusi, dan nepotisme maupun kejahatan HAM,” terang Sayed.

OSO menanggapi paparan visi, misi, platform dan sikap DPN Rumah Gerakan 98.

“Sikap tersebut baik sebagai generasi yang mencintai bangsa dan negaranya. Apalagi infiltrasi sudah terjadi dari luar maupun dalam. Contoh dari luar itu perkembangan medsos yang mengkhawatirkan,” tandasnya.

Kabar salah bisa jadi benar, kata dia bahkan yang benar bisa dibuat jadi salah. Serangan dari luar termasuk narkoba, telah banyak memakan korban dari kalangan generasi muda.

“Dengan menjaga keselamatan Negara Republik Indonesia, maka Rumah Gerakan 98 tidak akan sedikitpun merasa ragu, apalagi takut dalam memperjuangkan visi, misi dan sikapnya,” kata OSO.

Di akhir pertemuan tersebut, politisi yang menjadi Wakil Ketua MPR-RI 2014-2019 tersebut, memberi saran agar DPN Rumah Gerakan 98 mengadopsi “5 S” dalam menjalankan organisasi.

Kelimanya antara lain, Strategi, Struktur, Skill, Sistem, Speed dan Target. OSO memaparkan satu persatu aplikasi manajemen “5 S” tersebut.

“Dalam hal struktur misalnya, jangan sampai mengisi dengan sembarangan orang. Struktur itu harus diisi dengan orang-orang yang mumpuni,” tukasnya. (Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *