Kemenperin Gelar Santripreneur di Ponpes Asromo Majalengka

Citrust.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar program Santripreneur sebagai upaya pemberdayaan ekonomi melalui model penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren. Program itu telah melibatkan banyak santri dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Santripreneur bertujuan untuk mengembangkan unit industri yang telah ada atau unit industri baru. Selain itu, mengembangkan sumber daya manusia di pesantren melalui kompetensi teknis produksi, jejaring, dan manajemen,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutan secara virtual di Ponpes Santi Asromo, Pasirayu, Majalengka, Kamis (1/9/2022).

Agus mengungkapkan, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) rutin gelar program Santripreneur di sejumlah wilayah.

Hal itu sejalan dengan implementasi nota kesepahaman tentang penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri di lingkungan pesantren (Santripreneur). Nota kesepahaman itu antara Kemenperin dengan Kementerian Agama pada 17 Desember 2021.

“Tujuan kerja sama tersebut antara lain mendorong ekosistem kewirausahaan yang baik di pesantren. Sebab, pesantren dianggap menjalankan peran strategis dalam mendukung pertumbuhan industri nasional. Banyak pesantren yang telah memiliki unit bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren, bahkan kebutuhan di luar pesantren,” paparnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bupati Majalengka Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Agus Suratman mengapresiasi peran Kemenperin. Peran tersebut berupa pemberian bantuan dan pelatihan bagi pesantren di Kabupaten Majalengka.

“Pak Bupati mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah peduli terhadap pondok pesantren yang ada di Kabupaten Majalengka. Harapan kami program Kemenperin ini selanjutnya bisa meningkatkan SDM di ponpes,”tutur Agus.

Di tempat yang sama Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yantika menambahkan, sejak 2013, pihaknya telah menggelar Santripreneur dengan beragam jenis kegiatan di dalamnya. Hal itu untuk mendukung penumbuhan wirausaha industri di lingkungan pondok pesantren.

BACA JUGA:  Mutasi Dijadwalkan Usai Lebaran, Nasrudin Azis Inginkan "The Dream Team"

Kemenperin telah menggembleng 10.199 santri di 88 pondok pesantren, melalui bimbingan teknis produksi, fasilitasi mesin dan peralatan, pendampingan materi kewirausahan, serta digital marketing.

“Fasilitasi ini disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan masing-masing pondok,” ucap Reni.

Tahun ini, program Santripreneur dengan tema “Santri Berindustri Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia” secara serentak di enam pondok pesantren.

Keenamnya adalah Pondok Pesantren (PP) Al Mufidah Santi Asromo Kabupaten Majalengka dan PP Fauzan Kabupaten Garut kemudian PP Manbaul Hasanah di Kabupaten Indramayu. Selanjutnya PP Abu Manshur di Kabupaten Cirebon, PP Annahla Firdaus di Kabupaten Subang, dan PP Assyyafiiyah di Kabupaten Kendal.

“Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini 650 orang tersebar di enam
pondok pesantren. Untuk pondok pesantren Santri Asromo, kami telah memberikan alat pembuat pakan ikan,” tandasnya. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *