Kuningantrust.com – Melihat jasad korban, Wahyuno (35) yang terkapar di ruang Trauma RS linggajati, terbujut kaku tak bernyawa, keluarga korban tak kuat mereka histeris.
Salah satu adik kandung korban, Arip terlihat tak kuat melihat kakaknya meningga dunia akibat perbuatan sadis. Dia terlihat meneteskan air mata.
Arip dengan sura payau dia menceritakan bahwa korban, merupakan saudara yang baik. Sebab, dalam kesehariannya tidak pernah melakukan hal yang dinilai mengganggu.
“Kalau profesi itu wiraswasta, dia tak pernah memiliki masalah dengan orang di kampung, apalagi musuh,” katanya.
Menurutnya, sesaat sebelum meninggal, korban sejak pagi sudah meninggalkan rumah. Disamping itu, setiap sore pasti bermain ke rumah bibinya di daerah Desa Bandoraasa Wetan, Kecamatan Cilimus.
“Iya, dia sering ke rumah Bibi di Bandorasa. Untuk jalan yang dia lalui juga, biasanya jalan lingkar itu (sampora-kuningan, red),” terangnya.
Meski tak mengetahui pasti, penyebab kematian saudaranya itu, Arip menduga bahwa kematian, Wahyuno saudaranya itu diduga kuat akibat pembunuhan dibarengi pembegalan.
“Sebab kendaraan yang dia pakai itu hilang,” kata Arip seraya menyebutkan jenis motor honda Beat nopol E 3490 NZ. (Ipay)
