Jalan Desa Palir Rusak Akibat Kontainer, Warga Ancam Lakukan Protes

Cirebontrust.com – Warga Desa Palir, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon mengancam akan melakukan protes jika jalan di Desa Palir tidak segera diperbaiki.

Jalan di Desa Palir belakangan menjadi rusak parah. Salah satu penyebab utamanya yakni banyak kendaraan yang bertonase tinggi melintasi jalan tersebut.

Rokhima, salah satu warga Desa Palir mengatakan, mayoritas warga sudah dibuat kesal belakangan ini terkait jalan rusak tersebut. Mereka berharap agar Pemkab Cirebon segera memperbaiki jembatan Nambo yang ambruk.

“Kami berharap Pemkab Cirebon segera memperbaiki jembatan Nambo, kalau tidak kami akan melakukan protes. Sebab kami merasa dirugikan, jalan jadi rusak akibat banyaknya kontainer yang melintas,” katanya, Kamis (23/02).

Menurutnya, pihak perusahaan hanya melakukan pengurugan tanah di lubang-lubang jalan dengan seadanya saja. Hal ini tidak banyak berpengaruh kepada kondisi jalan yang terus dilintasi kendaraan besar. Dengan kondisi tersebut, dirinya beserta warga lainnya merasa khawatir akan terjadi kecelakaan akibat jalan yang berlubang.

Kerusakan jalan ini disebabkan banyaknya kontainer yang kini bebas keluar masuk jalan desa tersebut. Padahal sebelumnya baik truk besar ataupun kontainer tidak pernah melewati jalan ini.

Menurut Kuwu Desa Palir Durakman, truk serta kontainer kini harus memutar melalui Desa Palir setelah jembatan Nambo yang terletak di Desa Astapada, Kecamatan Tengahtani tidak bisa dilalui karena rusak.

“Otomatis, kini truk serta kontainer tersebut harus memutar dari arah Sendang menuju Pejambon, kemudian ke Palir. Karena di Palir terdapat satu pabrik jelly yang produksinya cukup besar, tak hanya itu di area ini juga terdapat pabrik produksi kerang taraf nasional yang harus membawa hasil produksi dengan menggunakan kontainer.

Saat jembatan Nambo tidak rusak, truk dan kontainer biasanya masuk melalui jalan dari arah jalan raya Tengahtani,” katanya saat mendampingi Wahyu Tjiptaninsih di Balai Desa Batembat siang tadi.

BACA JUGA:  Kerajinan Rotan Cirebon Banyak Diminati di Luar Negeri

Pabrik-pabrik di Desa Palir tersebut lokasinya persis setelah jembatan Nambo, jika masuknya dari arah jalan raya Tengahtani tersebut. Namun setelah jembatan rusak maka truk dan kontainer harus masuk dari arah Sendang sehingga mau tidak mau juga melewati jalan Desa Palir.

Durakhman menambahkan, tingkat kerusakan setelah dilewati oleh berbagai truk dan kontainer tersebut mencapai hampir 80 persen.

“Sangat rusak parah, saya berani bilang tingkat kerusakan mencapai 80 persen. Mungkin desa lainnya yang dilalui kontainer ini mengalami hal serupa, seperti Pejambon dan sekitarnya,” ucapnya.

Kerusakan diantaranya terlihat dari lubang-lubang jalan yang semakin besar dan dalam. Selain itu jalan pun terlihat miring karena aspal di jalan ini tergilas roda dengan kendaraan yang memiliki tonase sangat berat.

“Jujur saja, warga sudah banyak yang protes. Saya bilang kepada mereka untuk bersabar menunggu jembatan Nambo diperbaiki dari Pemerintah Kabupaten Cirebon. Kalau terlalu lama, warga mungkin tidak bisa memberikan toleransi lagi,” imbuhnya. (Iskandar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *