CIREBON (CT) – Kota Cirebon memang memiliki jalur khusus untuk sepeda semenjak tahun 2013 lalu. Namun kini jalur tersebut hanya menjadi hiasan jalanan saja dan pemanfaatannya seperti dilupakan pemerintah dan masyarakat.
Anggaran yang digunakan pada saat membuat jalur tersebut tidaklah kecil, karena menghabiskan sekitar 100 juta rupiah uang rakyat. “Dana sebanyak itu seperti terbuang percuma karena jalur sepeda saat ini seperti tidak terpakai dan hanya menjadi simbol saja,” ungkap Marwan Kusuma (36) warga Jalan Suratno kepada CT, Jumat (19/02).
Pengamat tata ruang kota, Maria Wijaya mengatakan kehadiran sebuah jalur khusus sepeda, secara fungsinya, akan membantu mengurangi kepadatan lalu lintas. Kalau saja, masyarakat setiap hari mengganti mobil mereka dengan sepeda, tentu jalanan akan berkurang kemacetannya. Belum ditambah dengan efek positif lainnya, yaitu berkurangnya polusi udara.
“Sebenarnya jalur tersebut sangat diperlukan sebagai solusi kemacetan Kota Cirebon belakangan ini, namun sayang belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya.
Ditambahkannya, kehadiran jalur sepeda yang dimanfaatkan akan membuat Kota Cirebon menjadi kota yang indah bebas dari polusi udara dan ramah lingkungan.
Namun wanita dua orang anak ini mengatakan, pemerintah Kota Cirebon sepertinya terlalu terburu-buru dengan membuat jalur khusus sepeda tersebut. Seperti terlihat saat ini, meskipun jalur tersebut tersedia, pemakainya justru adalah angkot, sepeda motor, dan juga mobil.
“Pengguna sepeda sama saja nasibnya, terpinggirkan,” sambungnya.
Senada, Agung Pratama (29) warga Jalan Siliwangi mengatakan pemanfaatan jalur sepeda masih belum optimal. Ia yang kini berstatus Pegawai pemerintah mengaku saat jalur tersebut dibuat, ada program pemerintah yakni program mengendarai sepeda bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Namun kini wacana program tersebut tidak terealisasi, seperti menghilang begitu saja,” pungkasnya. (Imam Musyaffa)