Indahnya Sawat Pengantin, Motif Batik Cirebon Selain Mega Mendung

CIREBON (CT) – Jika kita hanya akrab dengan Mega Mendung sebagai motif batik kebanggaan Cirebon, anggapan tersebut salah. Cirebon khususnya Desa Trusmi masih banyak memiliki motif batik yang salah satunya diberinama Sawat Pengantin. Batik Sawat Pengantin merupakan batik kelas atas, yang dahulu sering dipakai oleh keluarga keraton Cirebon. Juga sering dikenakan pasangan pengatin, hal ini karena filosofi batik Sawat Pengantin yang dipercaya bisa melindungi kehidupan pemakainya.

Kata sawat berarti sayap atau dalam bahasa Cirebon disebut Lar.Sebagian orang tempo dulu berpendapat bahwa kata Sawat berasal kata “Sahwat”. Batik Sawat Pengantin terdiri dari dua pola atau motif, yang pertama motif pohon hayat dikelilingi motif lidah dan motif meru. Pola yang kedua adalah pohon hikayat dikelilingi motif lidah, motif lar (garuda), dan motif meru. Motif lidah api yang terdapat pada batik sawat ini tersusun secara gradasi dan menjadi puncak motif meru yang melingkupi motif lainnya. Motif pohon hayat seolah dikelilingi oleh motif lain seolah menjaga keseimbangan hubungan kosmos secara vertikal dan horisontal.

Batik sawat pengantin memiliki makna tentang gambaran hubungan mikrokosmos (batin manusia), yakni tentang eksistensi lahiriah, jasmaniah, dan eksistensi batiniah pada manusia. Kemudian, batik sawat pengantin juga memiliki makna tentang makrokosmos, yakni memosisikan kedudukan manusia hanya bagian dari semesta. Pandangan tentang mikro-makro kosmos menyebutkan bahwa ada tiga dunia atau alam, yakni alam niskala (alam yang tidak dapat dilihat oleh indera pengelihatan), alam sakala niskala (alam yang dapat dilihat oleh indera pengelihatan tetapi juga tidak dapat terlihat oleh indera pengelihatan), dan alam sakala (alam yang dapat dilihat oleh indera pengelihatan). (Net/CT)

 

BACA JUGA:  Tampil Lebih Gaul, Jaket Batik Cirebonan Pilihan Modis Kalangan Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *