Citrust.id – Harga beras di pasar masih belum turun, walaupun sejumlah daerah memasuki masa panen. Hal itu dikarenakan harga yang masih stabil-tinggi disebabkan efek panen di daerah belum terasa sehingga penurunan harga yang terjadi masih sangat kecil.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Abdullah Mansyuri mengatakan,” Harga yang masih stabil tinggi disebabkan efek panen di daerah belum terasa sehingga penurunan harga yang terjadi masih sangat kecil. Penurunan harga beras baru terasa pada jenis IR-64, dari yang sebelumnya Rp 10.000 per kg menjadi Rp 9.600 per kg. Sementara harga beras medium berkisar Rp 10.900–Rp 12.000 per kg dan harga beras premium berkisar Rp 13.500–Rp 16.000 per kg.Dia memprediksi harga beras belum akan turun dalam waktu dekat karena panen raya baru terjadi pertengahan dan akhir bulan ini (04/02/2018) dilansir tribun.
sementara Akan tetapi Harga beras di PIBC Minggu, 4 Februari 2018, turun Rp400 hingga Rp625 per kg dibandingkan pada 26 Januari 2018. Beras Jenis IR64-III sebelumnya Rp8.900, turun Rp400 menjadi Rp8.500 per kg. Beras IR64-II semula Rp12.075 turun Rp625, menjadi Rp11.450 per kg. Beras IR64-I semula Rp12.650, turun Rp600, menjadi Rp12.050 per kg. Beras IR-42 semula Rp12.600 turun Rp350, menjadi Rp12.250 per kg. Beras Muncul-II semula Rp12.400 turun Rp400, menjadi Rp12 ribu per kg. Beras Ketan putih biasa semula Rp23.575 turun Rp7.075, menjadi Rp16.500 per kg.
Sementara itu, harga gabah di Sumatera Selatan turun Rp1.000 per kg. Demikian juga di Jawa Tengah dan Jawa Timur turun berkisar Rp600 hingga Rp800 per kg.Jawa Barat mulai panen raya padi pada Februari 2018, seluas 230 ribu hektare yang meliputi Sukabumi 37 ribu hektare, Cianjur 31 ribu hektare, Garut 21 ribu hektare, Indramayu 16 ribu hektare, dan Subang 15 ribu hektare, dan beberapa kabupaten lain. Jawa Tengah memasuki panen raya pada Februari 2018 seluas 328 ribu hektare. Panen raya di Demak seluas 35 ribu hektare, Blora 35 ribu hektare, Grobogan 32 ribu hektare, Sragen 30 ribu hektare, Pati 25 ribu hektare, dan Kebumen 22 ribu hektare. Jawa Timur juga panen padi pada Februari 2018 seluas 239 ribu hektare, terutama di Ngawi, Bojonegoro, dan Lamongan, dilansir MetroTv./SW