Citrust.id – Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Majalengka saat ini masih tinggi. Ditambah tingkat kesadaran berlalu lintas yang belum baik dan benar oleh para pengendara baik mobil maupun sepeda motor.
Data Satlantas Polres Majalengka sepanjang tahun 2018, menyebutkan, ada 164 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di Bumi Sindangkasih itu. Angka laka lantas tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2017, yang hanya 137 orang tewas atau naik 19,7 persen.
Sederet kecelakaan tersebut tak hanya menimpa orang dewasa, melainkan juga dialami oleh kaum muda yang produktif, yakni kalangan pelajar dan mahasiswa.
Menurut Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono, melalui Kasat Lantas, AKP Atik Suswanti, kecelakaan disebabkan masih banyaknya pengguna kendaraan bermotor tidak tertib dan tidak peduli terhadap pengguna lainnya.
Maka itu, perlu ada kepatuhan terhadap regulasi dan edukasi kepada kaum milenial dengan bahasa kekinian.
Apalagi, era digital kini sangat memudahkan sosialisasi suatu kebijakan atau imbauan agar mereka peduli dengan keselamatan berlalu lintas.
“Generasi milenial harus peduli terhadap keselamatan lalu lintas, sekaligus menjadi ikon road safety,” katanya, Selasa (15/1/2019).
Sebab, kata dia, keselamatan adalah yang pertama dan utama. Terus digelorakan dan menjadi perjuangan generasi milenial.
“Gerakan moral yang dilakukan generasi milenial ini akan menyelamatkan dari korban sia-sia di jalan raya,” ujarnya
Guna mendukung program tersebut, Dikyasa Lantas Polres Majalengka melakukan sosialisasi “Millenial Road Safety Is Zero Accident” terhadap para pelajar yang ada di Kabupaten Majalengka.
Sosialisasi tersebut merupakan gerakan moral atas kepekaan kepedulian dan tanggung jawab kemanusiaan. Gerakan ini juga dilakukan agar masyarakat mampu bertahan hidup produktif dan tidak menjadi korban sia-sia di jalan raya,” ungkapnya.
“Sekali lagi saya tekankan generasi milenial merupakan ikon kecerdasan dan moralitas yang peka serta peduli dalam membangun budaya tertib berlalu lintas,” tandas Kasat Lantas. (Abduh)