Eddy Soeparno Ajak Generasi Muda Berperan Aktif dalam Politik

Cirebontrust.com – Sekjen DPP PAN,  Eddy Soeparno, SH, MH mengisi Kuliah Umum Fisip dengan tema ‘Peran Pemuda dalam Politik’ di Auditorium Kampus 2 UMC, Rabu (08/03).

Dalam kesempatan itu, hadir pula Rektor UMC, Prof. DR. Khaerul Wahidin, MAG sebagai pembicara pendamping dalam kuliah umum yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan di UMC.

Juga terlihat Dekan FISIP UMC, H. Harry Saphari, MM secara simbolis resmi membuka kuliah umum yang menjadi agenda rutin FISIP.

Dalan sambutannya, Dekan menyambut baik kehadiran, Eddy Soeparno sebagai narasumber utama dalam kuliah umum FISIP.

“Ini ruang ilmiah, ruang yang bisa menghadirkan berbagai tokoh dan kalangan untuk berbagi ilmu dan pengalamannya agar dapat menginspirasi mahasiswa/i di lingkungan UMC,” ungkap Dekan FISIP UMC.

Acara kuliah umum di moderatori oleh, Nissa Rengganis, SIP, MA dengan menceritakan latar belakang Eddy Soeparno yang 20tahun bekerja di dunia perbankan, kemudian tertarik terjun ke dunia politik.

Diskusi ini diawali dengan pertanyaan: bagaimana optimisme Eddy Soeparno yang menilai keterlibatan pemuda dalam politik menjadi angin segar dalam perubahan bangsa? Sementara kita tahu bahwa masyarakat hampir pesimis dengan politik yang terkesan transaksional belaka.

Pemaparan kuliah umum, Eddy Soeparno mengajak anak muda harus aktif dan terjun ke politik, kalau perlu masuk partai politik.

“Jangan takut atau khawatir. Berikan kontribusi politik yang aktif. Mari berpartisipasi aktif untuk memberikan warna dan memperbaiki iklim politik Indonesia,” ungkap Eddy Soeparno.

Bagaimana kita pemuda harus memiliki karakater kebangsaan ditengah arus globalisasi saat ini?

“Kita dipersatukan oleh sejarah karena perasaan kita sebagai bangsa yang terjajah dan keinginan kita ingin merdeka. Character building saat ini menghadapi tantangan globalisasi,” ungkap Eddy Soeparno.

BACA JUGA:  Ono Surono Beri Bantuan Murid PAUD dan DTA di Kampung Nelayan

Eddy Soeparno SH.MH memaparkan bahwa di Tahun 2017 adalah tahun ketidakpastian. Kita dihadapi masalah kesenjangan yang ada di Indonesia yang memicu berbagai hal, termasuk masalah penistaan agama.

Disamping keberpihakan, ada masalah kebhinekaan dan nasionalisme. Saat ini Indonesia sedang dalam masa krisis, kebhinekaan kita sedang diungkit, sedang diuji.

Dalam kesempatan kuliah umum, Prof  Dr H. Khaerul Wahidin. M.Ag selaku rektor UMC juga mengajak kelompok pemuda untuk memiliki tradisi berfikir yang kritis, memiliki peranan strategis dalam mengokohkan jati diri bangsa.

“Sejarah mencatat, kemajuan sebuah peradaban ditentukan oleh kehadiran kelompok muda yang kritis dan memiliki tradisi intelektualitas dan kreatifitas,” ungkap Khaerul Wahidin.

Dalam menutup kuliah umum, Eddy Soeparno menyinggung persoalan ekonomi yang merupakan aspek penting dalam kemakmuran bangsa Indonesia.

Mengutip Hatta bahwa kebahagiaan rakyat itu harus berdasar cukup pangan, kesejahteraan, kebebasan dan perdamaian. Untuk mencapai itu, pembangunan karakter menjadi penting.

Memperkokoh jati diri bangsa di tengah lingkungan yang semakin terbuka adalah suatu keharusan. Jika tidak, identitas kebangsaan dapat tergilas.

Selain itu, tantangan dan tingkat kompetisi yang mengitari saat ini pun juga semakin kompleks. (Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *