Di Mana Pemerintah ketika Para Lansia sedang Berjuang Terbebas dari Buta Aksara?

CIREBON (CT) – Semangat Warkinah mengajari nenek Datisi dan kawan-kawannya yang buta aksara memang patut diacungi jempol! Pasalnya, pria parug baya asal Desa Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon ini sedang berjuang dan bangkit dari kebodohan mengajarkan murid-murid lansianya yang ingin melek huruf. Bermodalkan teras rumah yang sederhana dan apa adanya, Warkinah dan dua rekan gurunya membuka kelas yang dilabeli Layanan Bacaan Masyarakat Dapur Ilmu Posdaya Nenggala.

Larangan dan sikap sinis dari warga yang tidak suka dengan aktivitas belajar mengajar acapkali Warkinah rasakan. Hingga ia harus menggadaikan emas dan meminjam uang kepada istrinya demi memperbaiki nasib para lansia yang buta huruf menjadi melek. Serta membiasakan masyarakat untuk gemar membaca. Tidak hanya lansia yang hadir ketika proses belajar mengajar berlangsung. Anak-anak kecil pun turut andil dan mencoba menirukan apa yang tengah dilakukan para orang tua.

Di sini, barangkali pemerintah terkait terkesan abai dan hanya sibuk dengan urusannya sendiri. Sehingga yang seharusnya ini merupakan tugas dari lembaga pemerintah yang berwenang justru harus dikerjakan oleh orang yang peduli dan sadar akan pentingnya pendidikan seperti Warkinah.

“Di Dapur Ilmu ini, beliau-beliau bebas belajar tentang apa saja selama saya masih memahaminya. Di sini ada 60 orang lansia yang dengan suka rela meluangkan waktunya untuk belajar. Saya memcoba melakukan yang terbaik semampu saya. Saya hanya memiliki tekad untuk terus belajar,” ujar Warkinah, Selasa (23/3). (SW/CT)

BACA JUGA:  Karang Taruna di Desa Karangwangi Gelar Pelatihan Otomotif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *