Cerita Dibalik Kelezatan Ikan yang Tidak Banyak Orang Tahu

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Ikan memang salah satu makanan yang tidak hanya sehat, tetapi memiliki nilai jual yang mahal. Manfaat yang didapat pun tidak tanggung-tanggung, ikan memang sumber hidup dan penghidupan bagi manusia. Sayangnya, proses bagaimana ikan bisa sampai dan dikonsumsi, kita tidak pernah tahu. Untuk itu, ada cerita tentang proses pelelangan ikan di Cina yang membuat geleng-geleng kepala.

Ilusi Kesegaran
Pengusaha Cina yang sukses kerap menjamu tamu mereka di restoran seafood eksklusif. Mereka memesan ikan napoleon atau kerapu. Harga satu kilogram ikan kerapu antara 300 hingga 400 Euro. Apa yang tidak diketahui para rekan bisnis mereka adalah: banyak jenis ikan yang dikirim ke Hong Kong, sebelumnya harus melalui proses yang menggunakan banyak bahan kimia dan obat-obatan.
Surga dengan Rahasia Gelap
Perjalanan ikan-ikan dimulai dari tempat yang dikenal sebagai Segitiga Terumbu Karang. Wilayah ini membentang dari Filipina, Indonesia sampai Papua Nugini. Wilayah ini merupakan habitat ikan-ikan yang sangat diminati banyak orang.
Sumber Penghasilan
Sebagian besar warga yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau di kawasan Segitiga Terumbu Karang, bermata pencaharian sebagai nelayan. 10 hingga 200 ribu ton ikan diekspor setiap tahunnya. Ikan di antara terumbu karang tidak bisa ditangkap dengan jaring. Para nelayan harus memancing ikan tersebut satu persatu. Karena penangkapan berlebihan, nelayan kerap tidak mendapatkan hasil.
Sianida Gantikan Pancing
Memancing memakan waktu dan rumit. Oleh karena itu, sejumlah nelayan menggunakan metode radikal. Mereka menebarkan sianida ke laut, meracuni sekitar 100 meter kubik air laut. Ikan-ikan yang terkena racun tidak mati, hanya pingsan mengapung di permukaan air dan nelayan tinggal memungut ikan-ikan ini.
Berharga Jika Masih Hidup
Para nelayan harus mengupayakan agar ikan yang terkena racun tersebut bertahan hidup dan secepatnya dikirim ke Cina. Ikan yang mati tidak berharga lagi. Dan, semakin merah dan segar ikan terlihat, semakin mahal ikan tersebut bisa dijual di Cina.
Cukong Ikan
Para nelayan membawa hasil tangkapan mereka kepada para cukong ikan, yang menguasai bisnis ini. Mereka menguasai para nelayan yang berutang pada mereka. Para cukong inilah yang mengatur pengapalan ikan ke Hong Kong atau Beijing.
Obat untuk Bertahan
Agar tetap segar, ikan-ikan dikirim ke Cina dengan pesawat terbang. Ikan-ikan ini bisa bertahan dari „siksaan“ ini hanya berkat doping. Mereka disuntik antibiotika, yang karena efek sampingnya hampir tidak lagi digunakan untuk pengobatan. Setelah itu, obat bius dituangkan ke dalam kotak styrofoam tempat penyimpanan ikan. Ikan-ikan ini dibius agar tidak terluka ketika dikirim dengan pesawat terbang ke lokasi tempat pembeli.
Stasiun Akhir
Setibanya di Hong Kong, pasar ikan hidup terbesar di dunia, para pedagang ikan kembali “menghidupkan“ ikan kiriman. Ikan-ikan ini akan mendarat di meja makan kalangan atas Hong Kong sebagai makanan lezat hasil tangkapan segar.

BACA JUGA:  Nelayan Enggan Melaut, Pengusaha Pindang Terancam Gulung Tikar

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *