BBWS Cimanuk-Cisanggarung Libatkan Pelajar Tanam Pohon Mangrove

Cirebontrust.com – Penanaman 5.700 pohon mangrove dalam rangka peringatan hari Bumi Sedunia tahun 2017, diikuti oleh 2.017 pelajar siswa siswi SMP dan SMA juga aparat desa se Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Selasa (25/04).

Kagiatan tersebut mendapat dukungan juga dari kalangan mahasiswa dari organisasi PMII dengan titik sasaran sepanjang bantaran sungai Winong di Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon.

Menurut, Dwi Agus Kuncoro selaku Kabid Program dan Perencanaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, kegiatan tersebut digelar dalam rangka memupuk jiwa kepedulian kepada kalangan pelajar dan mahasiswa akan pentingnya hutan mangrove.

“Kita bukan hanya menanam kemudian dibiarkan, kita akan monitoring dan lakukan pengawasan pasca penanaman. Nanti minimal seminggu sekali dikontrol, dibuktikan dengan foto lokasi yang dikontrol,” ujarnya.

Sebelumya, kata dia kegiatan penanaman serentak sebanyak 5.700 pohon mangrove di Sungai Winong, sudah dilakukan penanaman sebanyak 300 pohon mangrove.

Menurut Agus, penanaman di sepanjang Sungai Winong, dilakukan sebagai upaya mengembalikan ekologi sungai, yang sudah mulai menunjukkan kerusakan.

“Seperti kita tahu, manfaat pohon mangrove sangat besar dalam mengembalikan ekologi sungai. Apalagi saat ini, di sepanjang Sungai Winong terjadi pendangkalan,” katanya.

Menurutnya, pemilihan Sungai Winong untuk pilot projeck upaya rehabilitasi sungai dilakukan, melihat potensi kebersamaan masyarakat sekitar.

“Tanpa ada peran serta masyarakat, kuwu dan birokrat, upaya mengembalikan lingkungan sungai sebagaimana mestinya, rasanya sulit diwujudkan. Makanya melihat potensi kebersamaan dan sumber daya yang ada, BBWS Cimanuk-Cisanggarung bersama dengan PMII Cirebon memilih lokasi di Kecamatan Suranenggala,” Kata Agus.

Keterlibatan siswa SMP dan SMA sendiri, pertimbangannya yakni gerakan cinta sungai, harus ditumbuhkan dan membutuhkan sumberdaya untuk regenerasi.

“Mereka kan akan tumbuh dewasa dan menggantikan kita nanti. Diharapkan kegiatan ini, menjadi titik tolak gerakan cinta sungai yang masif, memunculkan kesadaran akan pentingnya menjaga sungai,” pungkasnya. (Sukirno Raharjo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *