Adakah Kaitan Antara Bom Bunuh Diri di Cirebon, Solo, Hingga Madinah?

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Pada Oktober 2010, pelaku bom Solo, Pino Damayanto alias Ahmad Urip alias Ahmad Yosepa Hayat alias Hayat (berbeda dengan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo) terlibat perusakan Alfamart dan Indomart sehingga termasuk DPO dan disebut-sebut juga terlibat dalam aksi bom bunuh diri di masjid Polresta Cirebon, demikian menurut juru bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam dalam keterangannya.

Selain itu, kepolisian memastikan Hayat adalah anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Cirebon. Polisi menduga Hayat dan pelaku bom Cirebon dilatih pelaku bom Kedubes Australia yang pernah ditahan dan menjalani proses deradikalisasi.

Meski tidak menyampaikan informasi secara detail, Anton menjamin polisi sudah mengantungi sejumlah nama yang diduga terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Solo dan sedang melakukan perburuan. Kepolisian juga sudah memastikan jenazah pelaku bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, adalah Pino Damayanto. Nama ini adalah nama asli Ahmad Urip alias Ahmad Yosepa Hayat alias Hayat.

Sementara peristiwa bom bunuh diri yang terjadi hari ini di Mapolresta Solo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa kemungkinan tindakan pelaku yang diduga berinisial N bukan aksi personal. Ada kemungkinan pelaku termotivasi kelompok teroris lain, pelaku merupakan warga Solo yang masih ada hubungan dengan jaringan Abu Musyaf.

Menurutnya, polisi pernah melakukan penangkapan terhadap Abu Musyaf, penangkapan sebelum tahun baru, menyeret Andika dan Ali lalu berkembang tujuh orang lagi tapi yang bersangkutan (Nur Rohman) berhasil melarikan diri. Badrodin mengatakan bahwa setelah berhasil melarikan diri dari pengejaran, Nur Rohman membawa sejumlah bom. Nur Rohman sempat terdeteksi keberadaannya di Jawa Timur.

BACA JUGA:  Ini Komentar MUI Soal Adanya Jaringan Islam Radikal di Indramayu

Sehari sebelumnya, bom bunuh diri mengguncang sejumlah kota di Saudi, mulai dari pos keamanan di dekat Masjid Nabawi di Madinah, Konsul AS di Jeddah, dan sebuah lokasi di Qatif. Tak hanya di Saudi, di Malaysia juga terjadi pelemparan granat.

Walau belum ada yang menyatakan bertanggung jawab dalam rangkaian bom yang terjadi itu, namun penegak hukum dan pengamat memperkirakan aksi tersebut ada kaitannya dengan kelompok ISIS. Pemimpin ISIS Al Bahghdadi memang menyerukan serangan secara global. (Net/CT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *