MAJALENGKA (CT) – Rencana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka yang ditargetkan beroperasional 2017 mendatang membuat berbagai persiapan dalam rangka menyambut keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat kini mulai dibangun terutama infrastruktur pendukung.
Menurut Kepala Dinas BMCK Kab. Majalengka, Dedi Rahmadi melalui Kabid Jalan Ruchyana mengatakan salah satunya adalah persiapan dari infrastruktur jalan melalui pelebaran jalan strategis dibeberapa wilayah atau ruas jalan di Kabupaten Majalengka.
Diantaranya, lanjut dia pelebaran jalan Tonjong -Jatiwangi, Beusi – Bebeur dan juga Ligung – Bongas dengan anggaran mencapai ratusan milyar rupiah.
“Adapun target dari pelebaran jalan di 3 ruas jalan tersebut direncanakan rampung di 2016. Seperti halnya pada pelebaran Jalan Tonjong-Jatiwangi lanjutan yang sudah mulai dikerjakan,” ujar Ruchyana, Sabtu (13/08).
Dikatakan dia, pelebaran ruas-ruas jalan tersebut, menjadi prioritas pelebaran oleh Pemkab Majalengka melalui Dinas BMCK karena akan menjadi jalan strategis menuju BIJB dari arah selatan.
“Hal ini untuk mengantisipasi meningkatnya volume kendaraan yang akan melintas pada jalur ini sehingga perlu adanya pelebaran jalan yang memadai,” jelas Ruchyana.
Ditambahkan dia, pelebaran jalan-jalan ini menggunakan anggaran APBD dan APBN 2016, seperti dari dana DAK sebesar Rp. 70 milyar. Sedangkan untuk pembebasan jalannya menggunakan anggaran APBD Majalengka.
‪”Pembangunan BIJB di Kertajati ditargetkan rampung pada 2017 mendatang. Sehingga persiapan infrastruktur jalan menuju bandara juga harus dipersiapkan seiring dengan rampungnya pembangunan bandara tersebut,” jelasnya.
Selain itu, kata Ruchyana, perbaikan sejumlah jalan kabupaten pun terus dilakukan pada tahun ini. Perbaikan jalan kabupaten ini tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Majalengka.
“Tidak kurang dari Rp. 240 milyar dana pemerintah digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur jalan,” imbuhnya.
Walaupun diakuinya ada penurunan penyerapan anggaran pada tahun ini dibandingkan dengan tahun kemarin. Hal ini menurut dia, diakibatkan adanya pengurangan program karena sebagian program infrastruktur jalan telah tercover oleh dana desa. (Abduh)