Menyulap Limbah Kerang Menjadi Kerajinan Ekspor

  • Bagikan

CIREBON (CT) – Cangkang kerang simping biasanya dibuang para nelayan dan menjadi limbah pantai yang menggunung. Namun di tangan para perajin di Cirebon Jawa Barat, ternyata limbah ini bisa disulap menjadi barang kerajinan yang unik dan menarik. Tak hanya itu, tampilan mewah kerajinan kerang simping tengah tren menjadi pilihan aksesoris ruangan. Konsumennya bukan saja dalam negeri, kerajinan ini telah menjadi komodititas ekspor 35 negara, berharga fantastis.

Cangkang atau kulit kerang jenis simping, banyak ditemui di perkampungan nelayan sebagai limbah yang tak berguna. Namun bagi Nurhandiyah Taguba, perajin di Desa Astapada Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon, barang limbah laut ini ternyata dapat menjadi kerajinan unik bernilai tinggi. Tumpukan karung berisi cangkang kerang simping diperoleh dari nelayan di pesisir pantura.

Saat ditemui di sentra kerajinan simping, Nur Handiah Jaime Taguba menurturkan awal mula ia menekuni usahanya. Mula-mula kulit kerang dicuci dan disortir sesuai dengan karakter warna dan tingkat kekerasan guratannya, termasuk memilah beragam ukuran yang bisa dipakai sebagai bahan baku untuk kerajinan. Warna kuning dan putih, serta serat kecoklatan menjadi pilihannya.

Cangkang kerang lantas dibuat pola desain sesuai bentuk kerajinan yang diinginkan. Jika akan dibentuk untuk kap lampu hias, tepian kerang dilapisi logam keemasan atau timah. Selain dirangkai, kulit kerang ini juga bisa ditempel di berbagai media seperti kayu, fiber dan logam. “Desain barang kerajinan ini memang beragam, dari fiber lampu hias hingga kursi dan hiasan yang semuanya berlapiskan kerang simping.” Kata Nur Handiah.

Menurut perempuan yang kerap mendapatkan beragam penghargaan pemerintah dari usaha kerajinannya ini, Kerajinan kerang simping sudah digeluti lebih dari belasan tahun. Peminat hasil kreasinya tak hanya dalam negeri, melainkan pula para eksportir kerjaninan hendicraff dengan tujuan 35 negara, utamanya di Asia dan Eropa, Seperti Fhilipina dan Spanyol. Soal harga, mulai puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

BACA JUGA:  Gudang Rotan di Desa Setu Kulon Ludes Terbakar

Untuk memanjakan konsumen dan peningkatan pelayanan, pemilik pabrik kerajinan ini terus melakukan inoviasi. Tak lagi sekedar lampu hias, bingkai cermin dan foto, vas bunga serta berbagai aksesoris ruangan. Kini mulai dirancang berbagai furniture berbidang datar lebar, seperti lemari, meja dan kursi. Bahkan tak ketinggalan lapisan lantai dan plafon.

Selain menggunakan kerangka besi berbagai kerajinan ini juga baerbahan dasar fiber yang dibentuk sedemikian rupa. “Untuk memadukan warna sesuai kondisi ruangan, cangkang kerang juga bisa dilapisi warna sesuai selera. Kita memanfaatkan kerajinan dari cangkang kerang yang semula tercampakkan dipinggir pantai ini, berusaha disulap menjadi bentuk yang cantik dan indah dipandang. Terlebih, pernak-pernik atau aksesoris ruangan ini kini tengah tren menjadi pilihan penghias rumah,” tutur Nur Handiah. (CT-092)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *