CIREBON (CT) – Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastera MM, Msi bertekad menjadikan Kabupaten Cirebon sebagai daerah lumbung padi bibit MSP yang menjadi andalan dalam meningkatkan produktifitas panen dibanding bibit padi biasa.
“Bibit padi MSP sangat cocok ditanam di Kabupaten Cirebon. Hasil panennya lebih banyak daripada bibit padi biasa, yakni untuk per hektar bisa mencapai 8 ton. Sedangkan bibip padi biasa hanya 4 ton per hektar,” ungkap Sunjaya kepada para wartawan, saat melakukan panen padi, di Desa Leuwidingding, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jum’at (18/03).
Dirinya menjelaskan, untuk saat ini baru 4 kecamatan, yakni Susukan, Tengah Tani, Kaliwedi dan Lemahabang, yang mendapatkan program penanaman bibit padi MSP. Akan tetapi, kedepan dirinya berjanji program tersebut akan merata diseluruh kecamatan.
“Kalau di Lemahabang luasnya 6 hektar. Mudah-mudahan daerah lain mencontoh kami. Untuk saat ini, Kabupaten Cirebon menjadi salah satu daeraah lumbung padi di Jabar. Kami memasok 15 persen untuk Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Lebih lanjut, bupati yang khas dengan tongkat komandonya itu mengungkapkan, dirinya menargetkan untuk lahan abadi pertanian di Kabupaten Cirebon, yakni 40 ribu hektar, dari luas lahan 63 ribu hektar, dan untuk industri dirinya menyiapkan 10 ribu hektar
“Untuk lumbung padi di Kabupaten Cirebon, yakni Kecamatan Gegesik, Kaliwedi, Susukan, Pamuragan, Kapetaakaan, Suranenggala, dan Palimanan. Kalau di Cirebon Timur untuk areal industri,” pungkasnya.
Pada acara panen tersebut yang dihadiri para petani setempat, diakhiri dengan pembagian bibit padi MSP oleh bupati ke beberapa Kuwu wilayah Cirebon Timur.
Namun, acara tersebut terindikasi adanya pemanfaatan wewenang oleh bupati. Pasalnya, dalam pembagian bibit padi MSP, dengan terang-terangan bupati juga membagikan bibit tersebut kepada para ketua PAC PDIP se-Cirebon Timur. Hal itu terkesan sebagai kampanye terselubung, dengan memanfaatkan fasilitas negara. (Riky Sonia)