Ilustrasi
CIREBON (CT) – Banyak perempuan yang tidak percaya diri karena memiliki banyak bulu di bagian tubuhnya. Terutama bagian tangan dan kaki yang terlihat oleh orang lain. Tidak jarang, bulu-bulu halus yang tumbuh tersebut dianggap merusak pemandangan dan harus segera dihilangkan. Perempuan atau bahkan laki-laki yang tidak menginginkan tubuhnya ditumbuhi banyak bulu akan melakukan waxing ke rumah kecantikan andalan masing-masing. Namun, bagaimana keadaan bulu yang sudah hilang karena waxing?
Melakukan waxing pada kulit, terutama pada area genital, otomatis akan melenyapkan perlindungan yang Anda miliki. Wax juga bisa mengelupas lapisan kulit paling luar organ vital dan membuat kulit di sekelilingnya teriritasi, sehingga menjadi ’gerbang’ masuknya bakteri ke dalam tubuh. Disarankan agar orang-orang yang menderita diabetes, ginjal kronis atau penyakit hati, yang mempunyai kondisi kulit seperti eczema atau psoriasis, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah untuk menghindari waxing samasekali.
Sedangkan untuk orang lainnya yang tetap ingin melakukan wax, pilih klinik atau salon terpercaya yang punya lisensi dari institusi kesehatan setempat. Resiko mahal masih lebih baik daripada beresiko tidak aman. Perhatikan kebersihan klinik dan higinitas proses waxing. Pastikan asisten waxing mensterilkan tangan dan peralatannya sebelum proses dimulai. Jika memungkinkan, pilih metode sugaring (waxing dengan bahan dasar gula, bukan lilin). Meski tekniknya mirip, sugaring lebih lembut, tidak terlalu sakit, dan lebih ramah pada kulit daripada waxing biasa.
Perhatikan perubahan kondisi tubuh setelah melakukan waxing, jika timbul gatal-gatal, ruam, nyeri, bengkak atau demam, segera pergi ke dokter setempat. Untuk menghindari resiko lebih lanjut, sebaiknya Anda mengkonsultasikannya terlebih dahulu ke dokter Anda sebelum melakukan waxing, karena resiko yang akan didapatnya dapat melebihi kebanggaan yang Anda rasakan setelah melakukannya. (Net/CT)