Cirebontrust.comĀ – Pemilihan calon gubernur (Pilgub) Jawa Barat dianggap belum memiliki calon yang potensial. Ridwan Kamil, sosok yang memiliki elektabilitas yang tinggi dinilai belum memiliki potensi menang di Pilgub Jawa Barat. Pakar komunikasi politik, Dimas Oki Nugroho mengatakan kaum milenial memang menentukan untuk kemenangan Pilgub Jawa Barat. Namun tantangan untuk meraup suara di basis kaum milenial dianggap Dimas tidak begitu mudah.
Menurutnya, calon gubernur Jawa Barat harus mampu untuk memenangkan empat daerah yang dianggap basis kaum milenial di Jawa Barat. Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Bandung merupakan daerah basis kaum milenial. Menurut Dimas jika calon gubernur mampu merebut suara di empat daerah ini maka besae kemungkinan akan memenangkan Pilgub Jawa Barat.
“Ridwan Kamil memang aktif di media sosial tapi belum tentu mampu meraup suara dari empat daerah itu yang menjadi tolak ukur generasi milenial,” kata Dimas pada kegiatan Diskusi Politik bertema ‘Meneropong Jabar Dalam Pantura’ di salah satu Cafe di Kota Cirebon, Sabtu (18/11).
Dimas menambahkan, jika Ridwan Kamil mampu meraup empat daerah generasi milenial itu, daerah lain diluar empat daerah itu juga harus mampu meraih suara.
“Pertanyaanya kalau dia mampu lalu bagaimana dengan daerah lainya, itu juga menentukan,” ungkapnya.
Dimas mencontohkan pada Pilgub Jabar tahun 2013 lalu. Saat itu Ahmad Heryawan mampu meraup suara di empat daerah generasi milenial. Pada akhirnya Ahmad Heryawan memenangi Pilgub Jabar. Dimaa juga menyebut potensi Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar, dua nama yang juga santer dikabarkan meramaikan Pilgub Jabar.
“Deddy Mizwar sedikit susah karena bukan asli Jawa Barat. Sementara Dedi Mulyadi, berkaca pada Irianto MS Syafiyuddin (Yance) hanya menang di Kabupaten Bekasi saja dan hasilnya kalah,” tuturnya.
Sementara itu, pengamat politik Jabar, Nuruzzaman mengatakan isu SARA tidak akan laku pada Pilgub Jabar. Pasalnya menurut Maman, seluruh bakal calon merupakan muslim. Berbeda dengan Pilgub DKI Jakarta, isu SARA kental digulirkan sebab ada salah satu calon yang merupakan nom muslim.
“Kalau berbicara isu SARA, tidak akan laku di Jawa Barat sebab seluruh peserta Pilgub dipastikan muslim semua,” kata Nuruzzaman. (Iskandar)