Waspada Pasar Tradisional Jadi Tempat Peredaran Uang Palsu

CIREBON (CT) – Peredaran uang palsu, apalagi menjelang lebaran makin marak. Peredaran uang palsu itu justru banyak ditemukan di tempat yang marak transaksi seperti pasar tradisional dan terminal.

Tercatat, pada 2013, ada 5.128 lembar uang palsu yang beredar di masyarakat. Jumlah itu terus melonjak menjadi 7.936 lembar uang palsu, dan terparah, pada 2015 lalu, uang palsu melonjak hampir 250 persen menjadi 16. 084 lembar uang palsu yang meyoritas adalah pecahan 50 ribu dan 100 ribu.

“Terbanyak itu kita temukan di pasar tradisional, karena kalau pasar modern, mereka sudah memproteksi diri dengan alat pendeteksi uang palsu. Uang tradisional itu kan kadang transaksinya cepat, jadi sangat rawan sekali uang palsu,” ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Cirebon, M. Abdul Majid Ikram, Jumat (01/06).

Majid pun mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap uang palsu. Selain itu, BI diketahui telah membentuk Minta Sistem Pembayaran atau Mitra SP yang siap mengedukasi masyarakat perihal peredaran uang palsu yang makin memprihatinkan.

“Tapi tetap saja masyarakat juga harus terus waspada, jangan lupa caranya, dilihat apakah warnanya sesuai, diraba apakah ada serat yang menenandakan ia asli, dan yang paling kuat diterawang, apakah ada tanda airnya apa tidak,” papar Majid. (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *