TPID Kota Cirebon Mulai Pikirkan Pengendalian Harga Jelang Lebaran

CIREBON (CT) – Mengantisipasi lonjakan harga yang mungkin akan terjadi, TPID Kota Cirebon melaksanakan Rapat Koordinasi pengendalian harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H. Rapat ini dilaksanakan di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cirebon pada, Selasa (31/05).

Rapat ini dihadiri oleh perwakilan Dinas/Instansi terkait termasuk dari Polres Kota Cirebon, Bulog,  serta dari beberapa Asosiasi seperti Persatuan Pedagang Indonesia (PPI) dan Hiswana. Acara rutin ini membahas rencana kegiatan terkait dengan upaya pengendalian harga-harga komoditas yang diproyeksikan akan naik menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H.

Agus Mulyadi, Kepala Disperindag Kota Cirebon sebagai pimpinan rapat yang didampingi oleh Asisten II Kota Cirebon Jaja Sulaeman dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Rawindra Ardiansah, meminta agar seluruh pihak terkait dapat mendukung upaya bersama pengendalian harga komoditas pangan terutama kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas).

“Beberapa kegiatan pengendalian harga telah disiapkan  seperti inspeksi pasar (sidak pasar) baik di pasar tradisional maupun di pasar modern, operasi pasar murah serta bazar kepokmas yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Ramadhan,” ujar Agus.

Kegiatan sidak pasar, imbuh dia, nantinya akan dilaksanakan berbarengan dengan kegiatan sidak dari dinas kesehatan terhadap makanan yang kadaluwarsa dan tidak layak konsumsi.

Di dalam kesempatan tersebut diminta pula masing-masing dinas yang terkait kepokmas menginformasikan ketersediaan (stock) bahan kebutuhan pokok tersebut dalam mencukupi kebutuhan masyarakat di Kota Cirebon dan bahkan pendatang yang akan mengunjungi Kota Cirebon.

Masing-masing perwakilan dinas dan asosiasiserta distributor kepokmas yang hadir menyatakankesanggupan untuk mendukung kegiatan tersebut.

Dalam rapat tersebut, pihak distributor menyatakan bahwa mereka akan menyediakan stok yang memadai dan harga yang terjangkau. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan stok selama Ramadhan. Hal ini diperkuat pula oleh dinas terkait yang akan terus memantau perkembangan harga yang terjadi.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Rawindra Ardiansah, menambahkan bahwa dukungan dari kecamatan sebagai koordinator bazar dan operasi pasar murah sangat diperlukan.

“Melalui pemilihan wilayah atau lokasi kegiatan yang dekat dengan masyarakat,diharapkan dapat memenuhi sasaran dilakukannya operasi pasar murah dan bazar murah Ramadhan 1437 H,” paparnya.

Asisten II Perekonomian Kota Cirebon, Jaja Sulaeman pun mengungkapkan untuk lokasi bazar murah juga jangan terlalu jauh dari masyarakat yang diberi kupon.

“Hal ini berarti jangan sampai menambah biaya transportasi menuju ke bazar tersebut,” pungkas Jaja. (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *