Citrust.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi langkah konkret dalam mendorong lahirnya generasi sehat dan cerdas sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Sosialisasi program itu digelar di Ruang Serbaguna KPRI Nusa Indah, Sangkapura, Bawean, Jawa Timur, Jumat (20/6/2025). Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB tersebut dihadiri oleh sekitar 300 warga setempat.
Hadir secara daring dalam acara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa, menyampaikan bahwa program MBG tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga berdampak pada penguatan ekonomi lokal.
“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan memberikan efek domino bagi penerima manfaat. MBG bertujuan menciptakan Indonesia Emas 2045 dengan target pembangunan 32.000 SPPG di seluruh Indonesia pada 2025. Hal ini berdampak langsung pada ekonomi lokal dengan terbukanya lapangan kerja baru di dapur SPPG,” ujar Neng Eem.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), atau yang dikenal sebagai dapur gizi, merupakan pilar utama dalam mendukung distribusi makanan bergizi, terutama bagi anak-anak di wilayah terpencil. Setiap unit SPPG dikelola oleh kepala yang ditunjuk langsung oleh BGN dan didukung oleh ahli gizi serta akuntan guna memastikan kualitas makanan dan kelancaran operasional.
Satu SPPG dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 45 hingga 50 orang dalam menyiapkan makanan bergizi. Ini menjadi peluang besar untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
Lebih lanjut, Neng Eem menegaskan bahwa program MBG merupakan bagian dari visi Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam mempersiapkan generasi unggul.
“Melihat dari visi dan misi Presiden Prabowo Subianto, melalui sosialisasi ini kita diajak untuk bersama-sama mendukung program Makan Bergizi Gratis sebagai program unggulan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Tenaga Ahli Prokerma BGN, Ade Tias Maulana, turut menyampaikan bahwa MBG hadir sebagai jawaban atas tantangan akses pangan bergizi yang masih belum merata, khususnya bagi anak sekolah.
“Dengan gizi yang terpenuhi sejak dini, anak-anak Indonesia diharapkan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kuat, dan siap bersaing di tingkat global,” ujar Ade.
Ade menambahkan bahwa pemerintah telah merancang strategi menyeluruh untuk memastikan keberhasilan program MBG, termasuk kerja sama antara sekolah dan penyedia makanan lokal agar makanan yang disajikan memenuhi standar gizi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
“Setiap sekolah bekerja sama dengan penyedia makanan lokal untuk menyiapkan makanan sehat yang sesuai standar gizi nasional,” tambahnya.
Program MBG juga menuntut kolaborasi lintas sektor yang erat, termasuk dukungan penuh dari pemerintah daerah. Sinergi antara BGN, pemerintah provinsi, serta kabupaten dan kota menjadi kunci keberhasilan implementasi program itu.
Gizi menjadi tanggung jawab bersama yang harus dibenahi secara kolektif untuk mewujudkan Indonesia bebas stunting dan siap bersaing secara global pada 2045. (Haris)